REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Masjid Yunus Emre di Rhine-Westphalia Utara, Jerman Barat mendapat ancaman akan dibom melalui email pada Kamis (13/2). Ternyata dalam beberapa bulan terakhir masjid-masjid di Jerman mendapatkan ancaman serupa.
Menanggapi informasi ini, polisi segera mengevakuasi isi masjid. Kemudian mengerahkan anjing pelacak untuk mencari bom di dalam Masjid Yunus Emre. Ternyata berdasarkan hasil investigasi aparat keamanan, ancaman bom di masjid adalah hoaks. Sebelumnya, masjid sempat tidak digunakan karena jamaah ketakutan dengan ancaman tersebut.
Wakil Presiden Administrasi Masjid, Suleyman Zembilci, mengatakan masjid tidak dapat digunakan untuk melaksanakan ibadah saat siang dan sore hari karena ada ancaman bom. Dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (14/2).
Pada Rabu (12/2), hoaks ancaman bom serupa dikirimkan ke masjid-masjid di Essen-Steele, Hagen-Haspe, Unna dan Bielefeld oleh kelompok neo-Nazi Combat 18 atau Kampfgruppe 18. Masjid Yunus Emre yang dimiliki organisasi Muslim-Turki DITIB juga menjadi korban hoaks.
Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan masjid di seluruh Jerman menerima ancaman bom. Peristiwa ini memicu kekhawatiran masyarakat Muslim di negara tersebut. Sebab di Jerman telah terjadi pertumbuhan Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini dipicu propaganda partai-partai sayap kanan.
Jerman memiliki populasi berpenduduk lebih dari 81 juta orang. Di negara ini ada populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Ada sekitar 4,7 juta Muslim di Jerman, 3 juta Muslim berasal dari Turki.