Alasan Shin Panggil Banyak Pemain Muda ke Timnas Senior

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong menjelaskan alasan banyaknya para pemain muda pada pemusatan latihan (TC) timnas senior Indonesia edisi 14-23 Februari di Jakarta. Meurut Shin, langkah memanggil para pemain muda untuk menjamin masa depan sepak bola Indonesia.

Dia menginginkan adanya regenerasi pada skuat timnas senior Indonesia. Shin menilai para pemain yang dipanggil ke TC timnas kali ini adalah pemain yang punya potensi.

Baca Juga

"Jadi kami mau ada regenerasi dari para pemain timnas. Seleksi kali ini fokus untuk masa depan sepak bola Indonesia," kata Shin usai memimpin latihan di Stadion Madya, Jumat (14/2).

Sejumlah pemain muda bergabung ke timnas Indonesia dalam latihan perdana pemusatan latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2).

Sebelumnya, Shin memanggil 34 pemain untuk mengikuti TC di Jakarta. Nama-nama pemain yang mengikuti pemusatan latihan didominasi oleh pemain-pemain muda yang rata-rata belum pernah dipanggil ke timnas senior Indonesia. Pemain muda itu antara lain Andy Setyo, Nadeo Argawinata, Adi Satrio, M Riyandi, Alfreanda Dewangga, Pratama Arhan, Irfan Jauhari, Rizky Eka, Asnawi, Rachmat Irianto, M Rafli, dan Sani Rizky. Bahkan, empat di antaranya masih berusia 18 tahun, yakni, Adi Satrio, Alfeandra, Arhan Alif, dan Irfan Jauhari.

Shin mengaku melihat potensi dari beberapa pemain muda itu pada TC timnas U-19 di Thailand pada Januari lalu. "Jujur memang kemampuan pemain timnas U-19 ini tidak sehebat yang senior, tapi di Chiangmai kemampuannya kelihatan. Ini juga jadi persiapan menjelang Piala Dunia U-20 2021. Mereka diikutsertakan agar bisa meningkatkan permainan masing-masing," jelas Shin.

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (tengah) saat memimpin latihan perdana pemusatan latihan (TC) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2).

Sementara itu, Shin mengungkapkan belum ada terget tertentu pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia melawan Thailand pada 26 Maret dan Uni Emirat Arab pada 31 Maret. Menurutnya, terlalu dini untuk membicarakan hal tersebut.

"Untuk saat ini belum bisa komentar," kata dia.