Sabtu 15 Feb 2020 03:06 WIB

Pelindo III Dorong Kunjungan Turis dengan Maritime Hub Benoa

Maritime tourism hub berfungsi sebagai sarana perpindahan kapal pesiar saat tiba.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil (kedua kiri), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio (ketiga kanan) dan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Doso Agung (kanan) saat meninjau rencana pengembangan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Jumat (14/2/2020).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil (kedua kiri), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio (ketiga kanan) dan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Doso Agung (kanan) saat meninjau rencana pengembangan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Jumat (14/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III Doso Agung menyambut positif dukungan Gubernur Bali Wayan Koster dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam mempercepat pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Benoa Maritime Tourism Hub (BMTH). Doso berharap kehadiran BMTH mampu meningkatkan konektivitas kunjungan wisatawan dengan kapal pesiar ke pelabuhan-pelabuhan lain yang ada di Indonesia. 

"Indonesia perlu memiliki Hub Tourism, di mana saat ini kalau kita lihat turis misalkan datang dengan cruise ke Benoa, dia hanya di luar, kemudian ke Singapura, tidak bisa dia alih kapal menuju pelabuhan," ujar Doso saat rapat koordinasi pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (14/2).

Baca Juga

Doso menilai Indonesia memerlukan sebuah maritime tourism hub yang berfungsi sebagai sarana perpindahan kapal-kapal pesiar saat tiba di Indonesia. 

Doso menjelaskan revitalisasi atau pengembangan Pelabuhan Benoa sudah dimulai sejak 2019 dengan memisahkan pelabuhan khusus penumpang dengan kawasan komersial. Doso menyebutkan kawasan Pelabuhan Benoa nantinya akan difokuskan untuk melayani penumpang dan wisatawan. Revitalisasi kawasan tersebut dimulai dengan menambah luas dermaga dengan kapasitas sandar dari satu menjadi empat kapal pesiar secara bersama.