REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Masjid Angullia resmi dibuka Menteri Urusan Muslim Masagos Zulkifli pada Jumat (14/2) setelah direnovasi dua tahun lalu.
Dilansir di straitstimes.com, setelah renovasi selama dua tahun terakhir, masjid bersejarah berusia 130 tahun di kota Little India dapat menampung 2.500 jemaah yang sebelumnya hanya dapat menampung 1.500.
Masjid ini juga kini memiliki lift yang dapat diakses oleh semua orang, termasuk jamaah wanita yang dibedakan liftnya. Beberapa bangunan tambahan di antaranya ruang kelas, dan aula serba guna.
Renovasi ini dilakukan Dewan Agama Islam Singapura (Muis'). Masjid Angullia sekarang juga memiliki ruang shalat utama ber-AC, serta lapisan cat merah baru dan kubah kisi modern.
Masjid ini pertama kali dibangun almarhum Mohammad Salleh Eusoff Angullia pada 1890, seorang Muslim Sunni Gujarat dari Rander, utara Mumbai dan kakek buyut ketua masjid saat ini, Ayoob Angullia. Itu dibangun kembali pada tahun 1970-an.
Masagos berkeliling masjid bersama dengan kepala eksekutif Muis Esa Masood dan Wakil Mufti Singapura Nazirudin Mohd Nasir.
Masagos mengatakan senang bahwa masjid-masjid tua seperti Anguilla dapat dibangun kembali dan direnovasi karena mereka mewakili karya generasi perintis Singapura dan mengangkat komunitas Muslim setempat.
"Ini adalah semangat umat Islam di Singapura, di mana kami selalu berkumpul dan mengumpulkan sumber daya kami," katanya.
Masjid ini kini memiliki ruang shalat khusus di lantai tiga untuk wanita dan ruang kelas di lantai tiga, auditorium baru dan area atap luar serba guna dua lantai di lantai empat.
Masjid Angullia sering dikunjungi pekerja asing, terutama pada akhir pekan dan pada acara-acara khusus seperti Hari Raya Haji dan Hari Raya Idul Fitri.
Masjid yang terletak dekat dengan stasiun MRT Farrer Park dan Mustafa Centre ini telah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi penduduk setempat dan pekerja asing selama beberapa dekade.
Dalam pidatonya kepada jamaah yang berkumpul untuk shalat Jumat di masjid, Ayoob mengatakan bahwa jamaah dapat menantikan program baru untuk belajar tentang Islam dan layanan baru yang akan disediakan masjid.
"Kami telah melihat banyak perkembangan yang terjadi di sekitar kami, seperti pusat perbelanjaan dan medis baru, hotel, restoran, dan perusahaan bisnis. Semakin banyak wisatawan mengunjungi Little India dan penduduk setempat terus memadati Serangoon Road," katanya.n Ratna Ajeng Tejomukti