REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat memanfaatkan momen Valentine untuk menemukan karya seni yang masih menghilang. Lembaga ini menggunakan media sosial Twitter untuk bermain kata dan menyampaikan sajak untuk menarik perhatian warganet.
"Selamat #ValentinesDay dari #FBI! Kami tidak butuh cokelat atau bunga, tapi kami butuh bantuanmu untuk menemukan karya seni curian. Jika kamu melihat karya agung yang kamu kenali, kirimkan tip di tips.fbi.gov," kicau akun FBI di Twitter.
Tim Kejahatan Seni FBI menggunakan tagar #FindArtFriday untuk berkicau pada setiap unggahan karya seni yang dicari. Kebiasaan ini sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu.
Dikutip dari CNN, setiap hari Jumat, Tim Kejahatan Seni FBI menulis kicauan yang berisi permainan untuk menemukan karya seni curian. Dibentuk pada tahun 2004, tim ini terdiri dari 20 agen khusus, masing-masing bertanggung jawab untuk menangani kasus-kasus kejahatan seni dan budaya di wilayah geografis yang ditugaskan.
"Mawar merah; violet biru. Bantu #FBI menemukan lukisan; inilah petunjuk: Johan Laurents Jensen 'Still Life of Roses in a Basket on a Table' adalah lukisan minyak yang berukuran 15 1/2 inci kali 18 inci," tulis Tim Kejahatan Seni FBI dengan memberikan foto dari gambar lukisan itu.
Dalam momen 14 Februari itu, FBI pun merilis serangkaian foto dari karya seni yang menghilang. Cara ini dilakukan untuk menarik perhatian lebih banyak orang dalam menemukan karya seni itu.
"Apakah Anda bertukar kartu pada #ValentinesDay tetapi tidak punya tempat untuk menyimpannya? Kami juga tidak. Bantu #FBI menemukan kotak kartu Faberge curian yang dibuat oleh Fedor Ruckert antara tahun 1895-1905. Didekorasi dengan emas, perak, enamel, dan ruby ," kicauan dari salah satu unggahan FBI di momen Valentine.