Sabtu 15 Feb 2020 14:50 WIB

Pulang dari Hawaii, Pria Jepang Positif Terinfeksi Covid-19

Seorang pria asal Jepang positif terinfeksi Covid-19 setelah pulang dari Hawaii.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Maui, Hawaii. Seorang pria asal Jepang positif terinfeksi Covid-19 setelah pulang dari Hawaii.
Foto: ist
Maui, Hawaii. Seorang pria asal Jepang positif terinfeksi Covid-19 setelah pulang dari Hawaii.

REPUBLIKA.CO.ID, HONOLULU -- Seorang pria asal Jepang dites positif untuk virus corona tipe baru, Covid-19, tak lama setelah kembali dari perjalanan ke Hawaii, Amerika Serikat. Dia tak pernah mengunjungi China sebelumnya.

Pria berusia sekitar 60 tahun itu merupakan warga Prefektur Aichi di Jepang tengah. Ia melawat ke Maui dan Oahu dari 28 Januari hingga 7 Februari.

Baca Juga

Pejabat kesehatan Hawaii mengatakan, pria itu mengunjungi Maui dari 28 Januari hingga 3 Februari, namun tidak menunjukkan gejala pada saat itu, dilansir di Khon2 News, Sabtu (15/2).

Pria itu naik penerbangan Hawaiian Airlines HA265 dari Kahului ke Honolulu pada 3 Februari, hari yang sama ia melaporkan memiliki gejala seperti pilek. Saat berada di Oahu, pria itu menginap di Grand Waikikian oleh Hilton Grand Vacations. Pihak departemen kesehatan mengatakan, dia tidak mengalami demam.

Tidak lama setelah kembali ke rumah pada 8 Februari, pria itu dirawat di rumah sakit karena demam tinggi. Dia kemudian didiagnosis dengan pneumonia dan akhirnya dinyatakan positif Covid-19.

"Ini adalah masalah serius." kata Gubernur Hawaii David Ige seraya mengatakan bahwa pemerintahnya siap untuk menangani hal ini, seperti dikutip Hawaii News Now.

Pihak departemen kesehatan mengatakan, mereka percaya pria itu tertular virus sebelum dia tiba di Hawaii atau dalam perjalanan dari Jepang ke Hawaii.

"Bukti terbaik yang kami miliki menunjukkan bahwa ia terinfeksi ketika ia berada di Jepang ,sebelum ia datang ke Hawaii,” kata direktur departemen kesehatan, Dr. Bruce Anderson.

Masa inkubasi untuk virus corona tipe baru yang bermula di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China adalah hingga 14 hari. Rentang waktu tersebut memperlihatkan bahwa dia bisa terinfeksi sebelum meninggalkan Jepang.

Para pejabat juga menekankan bahwa karena lelaki itu tidak demam ketika dia berada di kedua pulau itu. Mereka mengatakan, kecil kemungkinannya dia menyebarkan infeksi di Hawaii.

"Itulah yang meyakinkan kami karena kami tahu ketika Anda demam, Anda akan lebih mudah menular. Namu,n sebagai tindakan pencegahan kami bekerja dengan mitra untuk mengidentifikasi potensi kontak dekat," kata ahli epidemiologi pemerintah, Dr Sarah Park.

Kontak dekat berarti benar-benar duduk dan bercakap-cakap dengan pria itu, bukan hanya berjalan dengannya. Begitu orang-orang itu ditemukan, mereka kemungkinan akan dikarantina. Tantangannya sekarang adalah melacak jejak pria itu ketika dia ada di sini untuk menentukan kontak dekat itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement