REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika secara konsisten menggelar pelatihan akuntansi masjid setiap bulannya. Sejak 2016, pelatihan tersebut mempermudah para pengurus masjid dalam melakukan pencatatan dan meningkatkan pengelolaan anggaran masjid.
Wakil Pemimpin Redaksi Rapublika, Nur Hasan Murtiaji, mengatakan bahwa para pengurus mendapatkan pelatihan bagaimana mengelola anggaran masjid secara profesional. Adapun pencatatan dilakukan dengan menerapkan sistem akuntansi berbasis online dan memudahkan para pengurus masjid.
“Kita ingin masjid dikelola secara profesional, maka pelatihan ini akan memudahkan pengurus masjid,” kata Hasan di Gedung Kantor Republika, Jakarta, Sabtu (15/2).
Dengan adanya tata kelola yang profesional dan akuntabel itu, profesionalitas pengelolaan masjid juga dapat dinikmati oleh para jamaah. “Ada nilai tambahnhya yakni menimbulkan kepercayaan bagi para jamaah tentang masjid tersebut,” kata dia.
Ketua Institut Akuntansi Masjid yang menjadi pemateri pelatihan itu, Absar Jannatin, menyampaikan bahwa kemampuan akuntansi masjid sejatinya harus dimiliki para pengurus masjid. Dengan kemampuan yang akuntabel dan profesional dalam mengurus masjid, nilai pertanggungjawaban kepada para jamaah pun dinilai akan semakin terpercaya.
“Akuntansi masjid ini bisa meningkatkan keyakinan kepada para jamaah,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia menyebutkan, hampir setiap bulannya pelatihan ini digelar guna mengajarkan kepada para pengurus masjid tentang akuntansi. Untuk itu dia menganjurkan kepada seluruh masjid di Indonesia agar mengikuti pelatihan tersebut.