Ahad 16 Feb 2020 06:18 WIB

3 Amalan Masuk Surga tanpa Hisab Menurut Syekh Al-Kandahlawi

Syekh Al-Kandahlawi mengutip hadis Rasulullah SAW soal tiga amalan surga.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Syekh Al-Kandahlawi mengutip hadis Rasulullah SAW soal tiga amalan surga salah satunya jujur berdagang. Foto lustrasi berdagang.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Syekh Al-Kandahlawi mengutip hadis Rasulullah SAW soal tiga amalan surga salah satunya jujur berdagang. Foto lustrasi berdagang.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA— Surga adalah balasan yang dijanjikan Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.

Namun, menurut, Syekh Muhammad Zakkariya al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Amal menerangkan, ada tiga amalan yang dilakukan manusia ketika hidup di dunia sehingga dia masuk surga tanpa dihisab.  

Baca Juga

Pertama orang yang selalu mengingat dan memuji Allah dalam keadaan senang atau susah, kedua orang yang sibuk beribadah pada malam hari dan menjauhkan diri dari tempat tidurnya, ketiga orang yang berdagang dan jual belinya tidak melalaikannya dari mengingat Allah. 

Pernyataan Syekh al-Kandahlawi tersebut merujuk pada hadis riwayat Asma’, Rasulullah SAW bersabda, ”Aku mendengar Rasulullah bersabda pada hari kiamat semua orang akan dikumpulkan di suatu tempat. Suara yang diumumkan malaikat pasti akan terdengar semua orang. Malaikat menggumumkan. 

"Di manakah orang yang selalu mengingat dan memuji Allah dalam keadaan senang atau susah? Mendengar pengumuman itu sekelompok manusia berdiri dan masuk surga tanpa hisab. 

Lalu Malaikat akan mengumpulkan lagi di mana orang yang sibuk beribadah pada malam hari dan menjauhkan diri dari tempat tidurnya? Sekelompok manusia bangun dan masuk surga tanpa hisab. Kemudian malaikat mengumum kan lagi di mana orang yang berdagang dan jual belinya tidak melalaikan dari mengingat Allah? Kemudian sekelompok manusia bangun masuk surga tanpa hisab.” 

Syekh Al-Khandalwai mengatakan, riwayat ini juga ditegaskan dalam riwayat lain, sebagaimana dinukilkan dari kitab ad-Dur al-Mantsur. Ada sedikit tambahan redaksi yaitu akan diumumkan penduduk Mahsyar untuk melihat siapakah orang yang mulia kemudian akan diumumkan lagi, mereka adalah orang yang kesibukan perdagangannya tidak menghalangi dia dari mengingat Allah dan dari mendirikan shalat.

Dalam Tanbih al-Ghafilin, Syekh Nashar as-Samarqandi menjelaskan orang-orang itu masuk surga tanpa hisab muncullah dari jahanam seekor binatang yang lehernya panjang, matanya berkilat dan fasih berbicara, lalu binatang itu melompat ke arah manusia sambil berkata, ‘Aku diperintahkan untuk mengambil orang-orang yang sombong dan buruk akhlaknya. Kemudian binatang itu mematuk sekelompok manusia seperti seekor binatang mematuk biji-bijian, lalu melemparkan mereka ke neraka. Selanjutnya seekor binatang itu keluar lagi dan berkata,’

"Kini aku diutus kepada setiap orang yang membuat Allah dan Rasulnya murka.’  Lalu, orang-orang yang dicari itu dipatuknya dan dilemparkan ke jahanam. Kemudian binatang itu muncul lagi dan menargetkan  orang-orang yang suka menggambar dan melukis (makhluk hidup) lalu orang-orang yang dicari itu dipatuknya dan dilemparkan ke jahanam.” "Setelah ketiga golongan itu masuk neraka barulah hisab dimulai," kata Syekh al-Kandahlawi.  

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement