REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Sebuah ledakan besar telah menenggelamkan kapal perang USS Maine di pelabuhan Havana, Kuba pada 15 Februari 1898. Ledakan itu menewaskan 260 awak kapal milik Amerika Serikat (AS) tersebut.
Salah satu kapal perang AS pertama, Maine memiliki berat lebih dari 6.000 ton dan dibangun dengan biaya lebih dari 2 juta dolar AS. Maine dikirim ke Kuba untuk melindungi kepentingan AS, setelah pemberontakan melawan pemerintah Spanyol pecah di Havana pada Januari.
Pada Maret, pengadilan Angkatan Laut AS secara resmi memutuskan bahwa kapal itu diledakkan oleh sebuah ranjau. Pengadilan tidak secara langsung menyalahkan Spanyol. Namun, sebagian besar Kongres dan publik AS menyatakan Spanyol harus bertanggung jawab atas ledakan itu dan menyerukan deklarasi perang.
Kegagalan diplomatik atas masalah Maine, dan penindasan Spanyol terhadap pemberontakan Kuba telah membuat AS marah. Sebab, investasi AS di Spanyol mengalami kerugian. Hal itu menyebabkan pecahnya perang Spanyol-Amerika pada April 1898.
Dalam tiga bulan, AS mengalahkan pasukan Spanyol di darat dan laut. Pada Agustus tercapai gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran. Pada 12 Desember 1898, kedua negara menandatangani Perjanjian Paris.
Perjanjian itu secara resmi mengakhiri Perang Spanyol-Amerika. Selain itu, AS memberikan wilayah kekuasaan luar negeri pertamanya, dengan menyerahkan bekas jajahan milik Spanyol seperti Puerto Rico, Guam, dan Filipina.
Pada 1976, tim penyelidik angkatan laut Amerika menyimpulkan bahwa ledakan Maine kemungkinan disebabkan oleh kebakaran yang memicu cadangan amunisinya. Temuan itu membantah tuduhan sebelumnya yang menyatakan bahwa ledakan ditimbulkan akibat tindakan sabotase Spanyol.