Ahad 16 Feb 2020 11:15 WIB

Seminar Ekonomi Pra Muktamar Muhammadiyah: Teladani Rasul

Muhammadiyah menggelar 22 seminar jelang Muktamar Surakarta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nashih Nashrullah
Muhammadiyah menggelar 22 seminar jelang Muktamar Surakarta. Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Muhammadiyah menggelar 22 seminar jelang Muktamar Surakarta. Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL – Seminar Nasional Pra-Muktamar Muhammadiyah digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kemandirian Ekonomi Berbasis Filantropi: Ekosistem Filantropi dan Arsitektur Ekonomi Muhammadiyah jadi tajuk utama dalam diskusi tersebut.

Seminar menghadirkan pembicara kunci Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Anwar Abbas dan Rektor UMY, Dr Gunawan Budiyanto. Pembicaranya merupakan pakar-pakar ekonomi yang memperdalam khasanah pengembangan filantropi.  

Baca Juga

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Kewirausahaan dan UMKM, Dr Anwar Abbas, mengingatkan tiga kunci sukses orang terkaya dunia Bill Gates. Ada kepercayaan, inovasi, dan jaringan. 

Setelah didalami, Anwar menilai tiga kunci sukses itu tidak lain merupakan sifat dari Nabi Muhammad SAW. Karenanya, dia meyakini, siapapun dia ketika mampu mengikuti sifat-sifat Rasulullah SAW orang itu pasti sukses. 

"Jadi, seandainya ada umat Islam yang tidak sukses, itu tandanya kemampuan dirinya mengidentifikasi sifat-sifat Nabi Muhammad SAW masih kurang," kata Anwar di Gedung AR Fachruddin Kampus Terpadu UMY, Sabtu (15/2).

Sesi pertama diisi Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Prof Bambang Sudibyo, Ketua Pokja Industri Pedesaan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Dr Aries Muftie dan Dosen Ekonomi UMY, Dr Lilies Setiartiti.

Sedangkan, sesi kedua diisi Direktur Utama Lazismu, Prof Hilman Latief, Direktur Puska Rumah Zakat, Prof Dian Masyita dan Pengamat Zakat UIN Syarif Hidayatullah, Prof Amelia Fauzi.  

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement