REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi menargetkan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Sukabumi mencapai 30 persen dari total luas wilayah. Saat ini RTH di Kota Sukabumi mencapai 12 persen.

Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan proporsi RTH di perkotaan paling sedikit tiga puluh persen dari luas wilayahnya. "Upaya kolaborasi dalam membangun Sukabumi terus dilakukan, salah satunya bersama partai politik melakukan gerakan penanaman pohon," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Ahad (16/2). 

Hal ini disampaikan dalam gerakan penanaman pohon yang dilakukan DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Sukabumi dalam rangka HUT PDI Perjuangan ke-47 di Lapang Sugema Katehl, Kecamatan Citamiang, Minggu (16/2). Kegiatan ini mengambil tema Melestarikan lingkungan, memelihara hutan dan sungai sebagai simbol peradaban. '' Saat ini RTH di Kota Sukabumi baru 12 persen,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Luasan RTH ini masih belum mencapai jumlah 30 persen seperti yang diamanatkan dalam ketentuan. Ia mengatakan dari 30 persen tersebut 10 persen dibangun warga dan 20 persen pemerintah. Sehingga pemkot memberikan apresiasi kepada PDI Perjuangan yang peduli pada lingkungan hidup. Di mana partai tersebut berperan aktif dalam pembangunan di Kota Sukabumi dengan menggiatkan penanaman pohon.

Hal ini menunjukkan Parpol bergandeng tangan dan beriringan bersama pemda dengan kecintaan dan kebersamaan membangun Sukabumi. Dalam arti elemen warga bersepakat dalam kesepahaman dan bertoleransi dalam perbedaan pandangan agar Sukabumi makin indah dan harmoni.

Acara ini sebagai bentuk komitmen dari PDI Perjuangan untuk terus menata Sukabumi kita semakin nyaman dan indah. Terlebih PDI Perjuangan mencanangkan gerakan menanam pohon dan bebersih sungai akan meningkatkan ruang terbuka hijau dan publik di Sukabumi.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Sukabumi Iwan Adhar Ridwan mengatakan, acara ini merupakan gerakan mencintai bumi dalam bentuk menanam pohon. Langkah ini menunjukkann Parpol peduli pada dimensi kehidipan khususnya lingkungan hidup. Gerakan itu tidak hanya di Sukabumi melainkan di seluruh Indonesia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika