Ahad 16 Feb 2020 16:34 WIB

Hanya 23,7 Persen Publik Tolak Gibran, Ini Alasannya

Menurut survei, 67,5 persen dapat menerima Gibran sebagai calon wali kota Solo.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Gibran Rakabuming Raka
Foto: Antara/Galih Pradipta
Gibran Rakabuming Raka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei yang dilakukan Indobarometer memperlihatkan masih ada masyarakat yang menolak pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rangkabumi Raka pada Pilkada Surakarta 2020. Angka penolakan memang tidak dominan, yakni 23,7 persen.

Survei itu menunjukkan bahwa ada beragam alasan publik menolak pencalonan Gibran. Sebesar 37 persen publik yang menolak menilai Gibran Rangkabumi Raka belum berpengalaman dalam pemerintahan.

Baca Juga

Sedangkan 28,1 persen dari mereka menilai majunya Gibran di Surakarta sebagai dinasti politik. Sebesar 8,9 persen publik juga menilai Gibran merupakan sosok yang masih terlaluuda untuk wali kota Surakarta. Bahkan, sebanyak 6,2 persen menilai Gibran lebih baik tidak berada di jalur politik.

Kendati demikian, riset juga memperlihatkan bahwa 67,5 persen publik dapat menerima Gibran Rangkabumi Raka sebagai calon wali kota Surakarta, sedangkan 8,8 persen tidak menjawab. "Mereka yang menerima beralasan bahwa dipilih dan memilih merupakan hak semua warga negara Indonesia," kata Direktur Indobaromater M Qodari dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad (16/2).