REPUBLIKA.CO.ID, BERGAMO -- AS Roma harus pulang dengan kepala tertunduk dari kandang Atalanta setelah kalah 1-2 dari tuan rumah pada pekan ke-24 Serie A Liga Italia, Ahad (16/2) dini hari WIB. Sempat unggul 1-0 melalui Edin Dzeko, Roma berbalik ketinggalan dari Atalanta lewat gol Jose Luis Palomino dan Mario Pasalic.
Pelatih AS Roma, Paulo Fonseca tetap yakin timnya mempunyai harapan finis di empat besar pasca-kekalahan tersebut. Serigala Roma kini menempati urutan kelima klasemen sementara dengan 39 poin.
Roma terpaut enam poin dari Atalanta di posisi keempat. Menurut Fonseca, meski situasi sulit sedang dihadapi Roma, masih ada kemungkinan untuk di posisi keempat sebagai batas zona Liga Champions.
"Pada saat ini, yang penting adalah bekerja," kata Fonseca kepada DAZN dilansir dari Football Italia, Ahad.
Fonseca mengakui tak mudah bermain di kandang Atalanta. Tuan rumah menciptakan banyak peluang. Sementara, anak asuhnya hanya beberapa kali membuat peluang mencetak gol. Kendati demikian, Fonseca menilai pertahanan Roma cukup bagus dalam pertandingan tersebut.
Karena itu, Fonseca tak menilai permainan timnya negatif. Ia mengklaim secara keseluruhan timya bermain bagus. Di saat Atalanta terus menekan, Roma hanya kebobolan dua gol. “Masih ada 14 pertandingan tersisa. Ini sulit, tetapi mungkin, karena musim ini Serie A sangat seimbang dan saya percaya kami bisa kembali ke dalamnya,” ujarnya.
Fonseca menambahkan, secara fisik, pemainnya juga sedang dalam kondisi bagus daripada laga sebelumnya. Ia yakin Roma akan kembali ke jalur kemenangan pada pekan-pekan mendatang.
Fonseca menggunakan formasi 4-1-4-1 dengan menggeser bek Gianluca Mancini ke lini tengah.Hal tersebut dilakukan karena Bryan Cristante tak bisa bermain akibat sanksi dan Amadou Diawara yang cedera. Mancini, kata dia, adalah satu-satunya pilihan untuk mengatasi persoalan absennya dua pemain penting tersebut.
Menurut Fonseca, kemungkinan komposisi ini bisa digunakan di pertandingan mendatang tergantung lawan yang akan dihadapi. “Kami melakukannya dengan baik hampir sepanjang waktu, tetapi mungkin terlalu peduli dengan bola-bola yang menembus dan sulit dengan tekanan Atalanta," tegas dia.