REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya mengaku tidak mengetahui pasti terkait ada atau tidaknya posisi Dewan Kehormatan dalam partai. Hal itu terkait posisi mantan ketua umum Amien Rais yang sebelumnya menjaga sebagai ketua Dewan Kehormatan PAN.
"Saya belum tahu itu karena dewan kehormatan ini merupakan hak prerogratif dari ketua umum," kata Bima Arya di Jakarta, Ahad (16/2).
Wali Kota Bogor itu menjelaskan, kewenangan Kongres hanya menunjuk posisi ketua umum partai. Kongres tidak menunjuk ketua Dewan Kehormatan karena itu merupakan hak prerogatif ketua umum terpilih. Artinya, sambung dia, posisi tersebut ditunjuk Ketua Umum Zulkifli Hasan.
Kendati, dia berpendapat, bahwa secara prinsip, PAN harus menghimpun semua kekuatan. Partai berlogo matahari itu jangan sampai meninggalkan siapapun. Apalagi PAN menargetkan tiga besar dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
"Di AD/ART ada Dewan Kehormatan itu, tapi kami kembalikan ke pak Zul, apakah pak Zul akan menunjuk orang pengganti pak Amien atau bagaimana kami belum tahu juga apakah pak Amien masih di dalam atau tidak karena ini sudah pembicaraan tingkat dewa," katanya.
Seperti diketahui, Kongres V PAN resmi mendapuk Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum partai periode 2020-2025. Wakil ketua MPR itu berhasil mendapatkan 331 suara dalam pemungutan suara yang dilakukan dalam kongres.
Zulhas, mengalahkan pesaing utamanya, Mulfachri Harahap yang berada di posisi kedua dengan perolehan 225 suara. Sedangkan, Drajad Wibowo di peringkat ketiga dengan raupan enam suara. Tiga suara dinyatakan tidak sah.
Zulkifli Hasan mengatakan tidak ada konflik antara ia dan Amien Rais. Menurutnya, persaingan antara ia dan Mulfachri Harahap serta Amien Rais dalam kongres sudah selesai. Kini semua kembali bersatu untuk membesarkan PAN.
Zulkifli mengaku tetap berkomunikasi dengan Amien Rais. Namun, dirinya tidak menjawab tegas apakah Amien Rais akan masuk dalam kepengurusan dan kembali menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PAN. "Nantilah, kita kan baru ini, nanti lebih lanjut akan kami diskusikan lagi," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika