Senin 17 Feb 2020 00:47 WIB

Gerindra Tanggapi Prabowo Jadi Menteri Paling Populer

Prabowo kerap dikritik lantaran sering ke luar negeri.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ani Nursalikah
Gerindra Tanggapi Prabowo Jadi Menteri Paling Populer. Juru bicara khusus Partai Gerindra Habiburokhman.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Gerindra Tanggapi Prabowo Jadi Menteri Paling Populer. Juru bicara khusus Partai Gerindra Habiburokhman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Gerindra Habiburokhman menanggapi hasil survei Indo Barometer mengenai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jadi menteri paling populer, Ahad (16/2). Padahal Prabowo kerap dikritik lantaran sering ke luar negeri.

"Kalau kita lihat kemarin yang dikritik teman-teman, kok ini pak menterinya tujuh kali dalam berapa bulan ke luar negeri, karena itulah fungsi yang paling penting di dalam konteks menjaga ketertiban dunia. Itu diatur dimana? Di Undang-Undang Dasar kita ya kan, diplomasi pertahanan," kata Habiburokhman, di Century Park Hotel, Senayan, Jakarta, Ahad (16/2).

Baca Juga

Ia menuturkan, dalam konteks ekonomi, yang dilakukan Prabowo tidak punya nilai. Namun, dalam konteks yang lebih strategis banyak yang akan didapatkan Indonesia.

"Beliau ke beberapa negara bisa langsung diterima oleh pimpinan negara-negara tersebut untuk membicarakan soal bagaimana menjaga ketertiban dunia," ujar jubir khusus Partai Gerindra tersebut.

Indo Barometer merilis hasil survei nasional terbaru terkait 100 hari pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jadi menteri paling dikenal publik.

"Sebanyak 10 menteri yang paling dikenal oleh publik adalah Prabowo Subianto (18,4 persen), kemudian Sri Mulyani Indrawati (10,6 persen), Erick Thohir (8,2 persen), Mohammad Mahfud MD (7,9 persen), Nadiem Anwar Makarim (5,3 persen), Luhut B Panjaitan (5,2 persen), Tito Karnavian (5 persen), Moeldoko (3,2 persen), Edhy Prabowo (2,5 persen), Pramono Anung (2,2 persen)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Ahad (16/2).

Selain populer, Prabowo juga dinilai publik sebagai menteri yang memiliki kinerja bagus. Sebanyak 26,8 persen responden menilai Prabowo memiliki kinerja bagus.

"Lima alasan terbesar publik menilai kinerja menteri bagus adalah hasil kerjanya sudah terlihat 19,5 persen, orangnya tegas 18 persen, sudah berpengalaman 16 persen, cocok sesuai dengan keahliannya 8,7 persen, dan orangnya berani 8,6 persen," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement