Ahad 16 Feb 2020 21:19 WIB

Usai Dikarantina, Niken Lanjutkan Kuliah Secara Daring

Niken tercatat sebagai mahasiswa semester VIII Hubei University of Science.

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani observasi Corona di Natuna bersiap melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing saat tiba di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah menjalani observasi Corona di Natuna bersiap melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing saat tiba di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Niken Pratiwi, salah satu mahasiswa asal Kabupaten Tabalong, Kalsel, yang melakukan studi di Hubei University of Science and Technology China, akhirnya kembali ke rumah setelah melewati masa karantina di Natuna. Ia akan melanjutkan perkuliahan secara daring (online).

Gadis yang biasa disapa Niken ini mengambil program studi Clinical Medicine. Ia berkeinginan tetap melanjutkan perkuliahan setelah wabah corona melanda China.

Baca Juga

"Perkuliahan tetap bisa dilanjutkan walau secara daring dan besok sudah mulai masuk," kata Niken, Ahad (16/2).

Niken tercatat sebagai mahasiswa semester VIII bersama lima rekannya yang mengikuti program beasiswa Indonesia Tionghoa Culture Centre (ITCC). Alumni SMA Negeri 1 Upau ini akan kembali ke China jika situasi di negeri Tirai Bambu sudah bebas dari Covid-19 (CoronaVirus Disease2019) dan kondusif.

Saat ini Niken bersama tiga mahasiswa asal Bumi Saraba Kawa masih dalam perjalanan menuju kota Tanjung. Diperkirakan Niken baru tiba di rumahnya di Desa Pangelak, Kecamatan Upau, sekitar pukul 22.00 WITA.

Selama menuntut ilmu di Negeri China, Niken mendapat bantuan dana dari Pemerintah Kabupaten Tabalong. Selain Niken, tiga rekannya Risda Astuti, Felisia Martha dan Diki Purnama Abdi didampingi oleh tim Pemkab Tabalong dan difasilitasi menuju tempat tinggalnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement