REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UEFA baru saja menjatuhkan sanksi larangan bermain di Liga Champions selama dua musim ke depan untuk Manchester City. Sejumlah spekulasi muncul menyusul sanksi tersebut. Salah satunya, hengkangnya Pep Guardiola dari Etihad Stadium.
Pertanyaan lalu muncul? Siapa yang bakal menggantikan Pep jika benar-benar mundur?
Satu nama ternyata langsung mencuat. Ia adalah Mauricio Pochettino. Mantan manajer Tottenham Hotspur itu diperkirakan calon terkuat the Citizen jika skenario Pep hengkang benar terjadi.
Pochettino saat ini masih menggangur sejak didepak Tottenham pada November. Ia digantikan Jose Mourinho.
Pochettino, asal Argentina berusia 47 tahun, juga sempat santer dikaitkan dengan Real Madrid dan Manchester United.
UEFA menjatuhkan sanksi larangan bermain di Liga Champions selama dua musim ke depan untuk Manchester City. Klub elite Inggris itu juga diharuskan membayar denda sebesar 30 juta Euro.
Sanksi dijatuhkan setelah City terbukti melanggar aturan keuangan (financial fair play/FFP) yang ditetapkan Badan Kontrol Keuangan Klub (CFCB) UEFA. City terbukti menggelembungkan pendapatannya dari pihak sponsor untuk menghindari aturan FFP.
“The Adjudicatory Chamber telah mempertimbangkan semua bukti dan menemukan bahwa Manchester City melakukan pelanggaran serius terhadap aturan financial fair play UEFA dengan melebih-lebihkan pendapatan sponsor dalam akunnya dan dalam informasi keseimbangan keuangan yang dikirimkan ke UEFA antara 2012 dan 2016," bunyi pernyataan UEFA dilansir The Guardian, Sabtu (15/2).
Selain itu, UEFA juga menyatakan, bahwa pihak City tak bekerja sama dengan baik selama penyelidikan kasus ini. Merespons sanksi tersebut, pihak City mengaku kecewa meski tak terkejut dengan putusan itu. Pihak klub juga menyatakan akan mengajukan banding atas larangan bermain di Liga Champions dan denda secepat mungkin kepada pengadilan arbitrase untuk olahraga (CAS).
"Sederhananya, ini adalah kasus yang diprakarsai oleh UEFA, dituntut oleh UEFA dan diadili oleh UEFA. Dengan berakhirnya proses prasangka ini, klub akan mengejar penilaian yang tidak memihak secepat mungkin dan oleh karena itu, dalam contoh pertama, akan memulai proses dengan Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga dalam waktu dekat," demikian bunyi pernyataan resmi City.