REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Wali Kota Tarakan Khairul meminta warga jangan heboh berlebihan terhadap mahasiswa asal Tarakan yang baru selesai menjalani observasi di Natuna. "Saya kira tidak ada masalah, jangan terlalu heboh aja," kata Khairul, Ahad (16/2).
Dia mencontohkan anaknya sendiri, Syadza Ulima Azalia Khair yang menempuh pendidikan kedokteran di Hubei University terletak di kota Xiang Yang, Provinsi Hubei, saat ini baik-baik saja di rumah dan tidak ada masalah kesehatan. "Sudah sebulan, tidak ada masalah, memang ada beberapa negara yang terinfeksi. Alhamdulillah begitu ada wabah langsung cepat ditangani," kata Khairul.
Menurutnya, tindakan preventif yang dilakukan pemerintah Indonesia luar biasa, walaupun secara ekonomi ada dampaknya. "Secara medis sudah aman, tapi kalau nggak percaya sama dokter, yah nggak tahu lagi. Sebenarnya karantina itu untuk memastikan mereka benar-benar tidak terinfeksi, memang selama 14 hari tidak ada terinfeksi," katanya.
Berdasarkan data Dinkes Provinsi Kaltara jumlah mahasiswa dari Kaltara yang menjalani observasi sebanyak tujuh orang dari Nunukan, delapan orang dari Tarakan, tiga orang Bulungan, dan dua orang dari Malinau. Aulia Ratna, mahasiswa asal Nunukan yang juga diobservasi dan tiba di Tarakan pada Ahad sangat senang bisa bertemu keluarganya di Tanah Air. Aulia sudah menempuh pendidikan di Kedokteran di China selama empat tahun.