REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGSINDUR -- Yusuf Azhar (21), warga Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mendapatkan tawaran wisata dari Bupati Bogor, Ade Yasin. Ia adalah salah satu WNI yang telah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna Kepulauan Riau, sepulang dari Kota Wuhan, China.
"Kalau mau liburan, liburan saja dulu. Ke Puncak gitu, refreshing. Siapa tahu butuh refreshing setelah masa karantina. Nanti tinggal hubungi saya," ujar Ade Yasin saat berkunjung ke kediaman Yusuf di Desa Gunungsindur, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Ahad (16/2) petang.
Politikus partai berlambang kabah itu mengaku senang, warganya yang merupakan mahasiswa jurusan ekonomi di Tranding International Center China Normal Universitas Wuhan itu dinyatakan sehat.
Ade Yasin juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir atas pulangnya 285 warga negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari China. "Masyarakat jangan khawatir, tidak ada penyakit yang dibawa oleh Yusuf. Ilmu kesehatan sudah membuktikan bahwa kondisinya sehat walafiat," kata Ade Yasin.
Informasi awal yang ia terima, ada tiga warga Kabupaten Bogor yang menjalani observasi di Natuna Kepulauan Riau. Tapi setelah melakukan pengecekan lebih lanjut, rupanya hanya Yusuf yang masih berdomisili di Kabupaten Bogor.
"Kebetulan yang masih menetap di Kabupaten Bogor itu hanya Yusuf. Sisanya ada yang pindah ke Cianjur dan Palembang," beber Ade Yasin.
Sementara itu, Yusuf menghaturkan terima kasih atas kunjungan Bupati ke rumahnya. Putra dari pasangan Cik Nang dan Apriliya itu meminta agar masyarakat tak khawatir atas kepulangan dirinya dan 284 WNI lainnya dari Wuhan.
"Warga tidak perlu khawatir datangnya kami-kami yang dari Wuhan. Saya berharap teman-teman saya juga tidak ada masalah," kata Yusuf.
Mahasiswa jurusan ekonomi itu mengaku siap kembali ke China ketika negeri tirai bambu sudah terbebas dari virus corona. "Ketika China pulih kembali, saya siap berangkat ke China untuk melanjutkan studi saya," tuturnya.
Yusuf merupakan salah satu WNI yang terisolasi di Wuhan dan akhirnya bisa dibawa pulang ke Indonesia pada 2 Februari 2020 dengan pesawat Boeing dan Hercules, namun harus menjalani karantina terlebih dahulu untuk diobservasi di Natuna selama 14 hari. Setelah menjalani 14 hari karantina, 285 WNI yang diobservasi di Natuna, akhirnya dipulangkan pada 15 Februari 2020.