Senin 17 Feb 2020 12:31 WIB

Perdana, Kelas Yoga Digelar di Masjid Hyderabad

Kelas yoga digelar di masjid Hyderabad untuk membantu orang obesitas.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Perdana, Kelas Yoga Digelar di Masjid Hyderabad. Foto ilustrasi masjid di Hyderabad, India.
Foto: Wikipedia
Perdana, Kelas Yoga Digelar di Masjid Hyderabad. Foto ilustrasi masjid di Hyderabad, India.

REPUBLIKA.CO.ID, HYDERABAD -- Komite Masjid Kota Tua di Hyderabad sepakat mengubah satu dari tiga lantai Masjid e Ishaq menjadi ruang latihan olahraga, salah satunya kelas yoga. Dilansir di Times of India, Sabtu (15/2), masjid yang terletak di Nawab Saheb Kunta, Tadbun itu kini memiliki pusat layanan kesehatan dan konseling medis serta kelas yoga.

Yoga dipercaya berdampak positif bagi tubuh agar tidak rentan sakit dan dapat mengurangi obesitas. Klinik ini dikelola oleh Helping Hand Foundation (HHF). 

Baca Juga

HHF menjalankan klinik dalam kemitraan dengan SEED, sebuah LSM yang berbasis di AS. Klinik gaya hidup di Masjid e Ishaq memiliki dua ahli nutrisi dan dua konsultan medis di bawah pengawasan seorang dokter wanita.

Pengelola klinik tersebut, Mujtaba Hasan Askari, mengatakan di lingkungan sekitarnya tidak banyak ruang dan lahan yang dapat dimanfaatkan untuk latihan rutin. "Jadi kami menggunakan masjid, pelatih kami tidak hanya mengajarkan yoga asana, tetapi juga tautan video Youtube kepada pasien untuk mempermudah mereka praktik sendiri sehingga dapat mengurangi ukuran pinggangnya," ujar dia.

Sebagian besar wanita yang mengunjungi klinik masjid berisiko terkena penyakit, termasuk penyakit jantung karena berat badan mereka.  Setiap hari pasien klinik tersebut praktik yoga di masjid.

Konselor kesehatan mengikuti pedoman WHO tentang membahas penyakit tidak menular atau gaya hidup dan telah mendukung yoga sebagai bagian dari perawatan kesehatan untuk mendukung orang tetap sehat.  Sesuai survei yang dilakukan di klinik masjid, dari 600 orang, kebanyakan wanita, 70 persen memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 30 (kurang dari 24,9 BMI dianggap sehat).

Mereka memilih yoga karena tidak ada pilihan lain bagi pengelola Kota Tua untuk mengizinkan mereka latihan di luar ruangan. Latihan yoga mendapat persetujuan setelah direkomendasikan oleh WHO.

Sebelumnya pasien mengisi formulir mengenai latihan olahraga yang mereka inginkan.  ereka lebih fokus pada latihan dan diet daripada obat-obatan.

Ahli gizi klinik masjid, Farhat Fatima, mengatakan dia meresepkan yoga agar dapat melakukan yang terbaik di dalam ruangan. "Saya menasihati mereka dengan cara yang bisa mereka lakukan. Jika saya menyuruh mereka berjalan setiap hari, mereka tidak bisa melakukan di jalur lari," katanya.

Ayesha Sultana (46 tahun) terdaftar di klinik masjid ini. Dia seorang pasien diabates dan hipertensi. Ayesha mengatakan kesehatannya telah membaik setelah dia melakukan yoga.

"Saya tidak mengerti diet dan olahraga akan memberikan keajaiban bagi kesehatan seseorang. Sekarang ketergantungan saya pada pengobatan telah berkurang," ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement