Senin 17 Feb 2020 12:49 WIB

Dana Rp 37 Miliar Digelontorkan Atasi Banjir di Bandung

Perencanaan drainase Bandung sekarang sedang dibahas di komisi C DPRD.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Dua tanggul atau kirmir di RW 012 dan 08 di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung jebol akibat kondisinya yang sudah lapuk. Kondisi diperparah dengan hujan yang tinggi terjadi dan aliran sungai Cicadas Baru yang deras pada Sabtu (15/2) sore kemarin.
Foto: camat Buahbatu
Dua tanggul atau kirmir di RW 012 dan 08 di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung jebol akibat kondisinya yang sudah lapuk. Kondisi diperparah dengan hujan yang tinggi terjadi dan aliran sungai Cicadas Baru yang deras pada Sabtu (15/2) sore kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pekerjaan Umum (PU) menganggarkan dana sebesar Rp 37 miliar dalam APBD 2020 untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Bandung. Uang tersebut akan digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan sumberdaya daya (sda) air dalam rangka pengendalian daya rusak air, konservasi dan pengendalian sumberdaya alam termasuk pengendalian banjir.

"Di DPA 2020 total anggaran sumberdaya air sekitar Rp 37 M miliar. Perencanaan drainase sekarang sedang dibahas di komisi C DPRD," ujar Kabid Pemeliharaan Dinas PU Kota Bandung, Yul Zulkarnaen saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (17/2).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, luapan air pada drainase di Kota Bandung yang menyebabkan banjir atau genangan disebabkan perubahan tata guna lahan (hulu). Selain itu, debit air yang tinggi menyebabkan genangan dibeberapa tempat.

Menurutnya, permasalahan sistem drainase di Kota Bandung disebabkan kapasitas saluran drainase tidak memadai. Selain itu, ia mengungkapkan kondisi curah hujan yang tinggi terjadi saat ini.

Yul menambahkan, pihaknya akan melakukan pelebaran drainase di Kota Bandung. Akan tetapi saat ini masih dalam pembahasan menyangkut titik-titik lokasi drainase yang akan dilebarkan.

Sebelumnya, Dua tanggul atau kirmir di RW 012 dan 08 di Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung jebol akibat kondisinya yang sudah lapuk. Kondisi diperparah dengan hujan yang tinggi terjadi dan aliran sungai Cicadas Baru yang deras pada Sabtu (15/2) sore kemarin.

Camat Buahbatu, Edi Juhendi mengatakan  hujan deras disertai aliran air sungai Cicadas Baru yang tinggi kemarin sore membuat kirmir di RW 012 tidak kuat menahan derasnya air. Sehingga, kirmir sepanjang 7 meter roboh dan air di sungai meluap ke pemukiman warga di RT 01 dan 05.

"Kemarin sudah ditinjau dan warga sudah mulai membersihkan. Airnya sudah surut dan pakai karung ditutup," ujarnya saat dihubungi Ahad (16/2). Selain itu, kirmir yang jebol pun terjadi di RW 08 dengan panjang 22 meter.

Namun, ia mengungkapkan di RW 08 air dari sungai Cicadas Baru tidak melimpas ke pemukiman warga dan hanya ke jalan. Menurutnya, saat ini warga tengah melakukan pengangkatan kirmir yang roboh dan sementara waktu dipasang karung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement