REPUBLIKA.CO.ID, TOTTENHAM -- Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, berkelakar terkait nasib Manchester City dan Pep Guardiola. The Citizens sedang dijatuhi sanksi Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) berkenaan dengan aturan Financial Fair Play (FFP).
Mourinho berkelakar bahwa sanksi yang FFP itu berpotensi membuat Manchester City kehilangan gelar Liga Premier Inggris musim kompetisi 2017/2018. Mou yang saat itu masih menangani Manchester United (MU) membawa timnya berada di posisi kedua tertinggal 19 poin dari skuat asuhan Pep Guardiola.
"Saya tidak kehilangan satu menit pun mengamati apa yang harus dianalisis UEFA. Jika saya membahasnya, saya harus bertanya apakah tim yang berada di urutan kedua pada 2018 akan menjadi juara, ya atau tidak?" kata Mourinho seperti diwartakan Reuters pada Senin (17/2).
Meski demikian, Mou mengaku tidak akan banyak berkomentar terkait hukuman tersebut. Bekas pelatih Real Madrid itu mengatakan bahwa dirinya hanya akan menunggu dengan tenang keputusan akhir dari kasus FFP itu.
Mou mengaku tidak mempermasalahkan besar atau kecilnya sanksi yang bakal diterima the Citizens pada akhirnya nanti. Dia mengatakan, yang jelas bahwa saat ini skuat asuhan Pep Guardiola memiliki kesempatan untuk melakukan banding. "Akan sangat menarik menanti keputusan akhir, tapi lepas dari guyon, saya akan menunggu dengan tenang," katanya.
UEFA menjatuhkan sanksi larangan bermain di Liga Champions selama dua musim ke depan untuk Manchester City. Klub elite Inggris itu juga diharuskan membayar denda sebesar 30 juta euro.
Sanksi dijatuhkan setelah City terbukti melanggar FFP yang ditetapkan Badan Kontrol Keuangan Klub (CFCB) UEFA. City terbukti menggelembungkan pendapatannya dari pihak sponsor untuk menghindari aturan FFP.
Manajemen Manchester City pun merespons dengan sikap kecewa atas sanksi UEFA tersebut. The Citizens akan mengambil tindakan dengan melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).