REPUBLIKA.CO.ID, SIHANOUKVILLE -- Warga Amerika Serikat (AS) penumpang kapal pesiar yang berlabuh di Kamboja teridentifikasi positif virus corona di Malaysia. Peristiwa itu membuat perusahaan Holland America Line bekerja sama dengan pemerintah dan pakar kesehatan untuk melacak penumpang yang turun dari kapal pesiar Westerdam.
Sebelumnya, kapal pesiar yang dimiliki oleh raksasa pelayaran Carnival Corp mengatakan tidak ada satu pun dari 1.454 penumpang dan 802 awak yang melaporkan gejala apa pun. Hal itu membuat seluruh penumpang diturunkan.
"Para tamu yang telah kembali ke rumah akan dihubungi oleh departemen kesehatan setempat dan diberikan informasi lebih lanjut," kata sebuah pernyataan dari perusahaan menanggapi penemuan kasus corona.
Penumpang telah diizinkan bepergian oleh otoritas Kamboja setelah pemeriksaan kesehatan ketika kapal pesiar merapat pada Kamis (13/2). Mereka sebelumnya menghabiskan dua minggu di lautan setelah ditolak oleh Jepang, Taiwan, Guam, Filipina, dan Thailand.
Tapi, Malaysia mengatakan, seorang perempuan AS yang tiba di Kuala Lumpur pada 14 Februari dengan penerbangan sewaan telah terbukti positif virus corona baru yang telah menewaskan lebih dari 1.700 orang. Sedangkan, suami perempuan itu negatif untuk virus corona.
"Para ahli ini bekerja dengan otoritas kesehatan nasional yang tepat untuk menyelidiki dan menindaklanjuti dengan individu yang mungkin telah melakukan kontak dengan tamu," kata Kepala Medical Officer untuk Holland America Line Dr. Grant Tarling.
Sekitar 137 dari 145 penumpang dalam penerbangan sewaan itu telah berangkat ke negara lain pada Ahad (16/2). Pihak berwenang Malaysia melepaskan sisanya karena mereka tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.
Sedangkan puluhan penumpang Westerdam lain telah terbang melalui Thailand dan ke negara-negara lain. Holland America menyatakan, ada 236 penumpang dan 747 awak tetap berada di atas kapal di lepas pantai kota pelabuhan Sihanoukville dan beberapa berada di hotel-hotel di Phnom Penh.
Holland Amerika mengatakan sedang bekerja dengan pejabat kesehatan di Malaysia dan Kamboja. Mereka pun melibatkan para ahli di Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menangani kasus tersebut.
"Saya percaya ada 300 orang Amerika di sini di hotel ini ditambah beberapa ratus dari negara lain. Kita semua akan diuji untuk virus corona hari ini dan besok oleh Kementerian Kesehatan Kamboja," ujar menurut penumpang kapal pesiar yang juga perawat kesehatan masyarakat dan bidan dari Fort Myers, Florida, Holley Rauen.