REPUBLIKA.CO.ID, VITORIA -- Striker FC Porto Moussa Marega menjadi korban pada lanjutan pertandingan Liga Portugal versus Vitoria Guimaeres. Laga tersebut dimenangkan oleh tim tamu dengan skor 2-1 lewat gol bunuh diri kiper Vitoria, Douglas Renato de Jesus, dan penyerang Moussa Marega.
Namun, sayang kemenangan Porto ternodai akibat prilaku tercela pendukung tuan rumah.
Pada lanjutan pekan ke-21 Liga Portugal Porto menjalani laga tandang versus tim papan tengah Vitoria Guimaeres di Estadio D Afonso Henriques, Senin (17/2) dini hari WIB.
Marega yang mencetak gol kemenangan pada menit ke-60 melawan bekas klubnya memicu amarah fan tuan rumah untuk melayangkan berbagai perkataan rasis kepada pesepak bola 28 asal Mali.
FC Porto's Moussa Marega substitutes himself off the pitch following racist chants in Portugal.
Instead of stopping Marega from substituting himself, FC Porto players should have left the pitch with him. Shocking scenes.pic.twitter.com/EB4xk2fsxz
— Troll Football (@TrollFootball) February 16, 2020
Mendapat perlakuan seperti itu, Marega memillih meninggalkan lapangan sekaligus mengacungkan jari tengah kepada pendukung Vitoria. Purnalaga, ia mengutuk tindakan tercela tersebut dan berharap Asosiasi Sepak bola Portugal memberikan hukuman berat.
"Aku juga berterima kasih kepada wasit karena tidak membela saya dan justru memberi saya kartu kuning karena membela warna kulit saya. Saya harap saya tidak pernah sampai jumpa lagi di lapangan. Kalian memalukan," sambung pemain yang memperkuat Vitoria pada 2016-2017, seperti dilansir Sportbible.
Kasus rasisme memang tak pernah usai di panggung sepak bola Benua Biru. Selain Marega, beberapa pesepak bola juga sering menerima ungkapan pun nyanyian diskriminasi ras. Sebelumnya, penyerang Athletic Bilbao Inaki Williams menjadi korban yang sama ketika timnya bermain imbang 1-1 kontra Espanyol pada Januari 2020.