REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) lakukan penyelidikan limbah radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Batan, Heru Umbara mengatakan limbah tersebut bukan berasal dari fasilitas nuklir yang ada di kawasan Serpong.
“Limbah radioaktif yang tersebar di sekitar perumahan sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Belum diketahui pasti apakah sebab kecerobohan atau faktor lain,” ucapnya di Setu, Tangsel, Senin (17/2).
Dirinya pun menegaskan limbah tersebut bukan berasal dari fasilitas nuklir yang ada di kawasan Serpong. “Kita punya reaktor, sejumlah fasilitas nuklir lainnya. Nah itu diyakinkan bukan berasal dari pengoperasian atau reaktor, seperti itu," kata Heru
Lebih lanjut, Heru mengakui telah mengetahui sumber limbah radioaktif yang tersebar di lahan kosong perumahan tersebut. “Penelitian untuk identifikasi, sebenarnya sudah ketahuan. Kita sudah ada, kita sudah tahu sumbernya dari mana. Saat ini masih ada yang tertinggal di sini," kata Heru.
Dirinya tidak menjelaskan lebih rinci sumber limbah radioaktif itu berasal dari mana. "Teman-teman dari kepolisian, dari BIN (Badan Intelijen Negara) Gegana. Kita terus lakukan koordinasi. Jadi bagaimana kita bisa mencari tahu asal muasal dari sumber ini," katanya.
Hingga saat ini, sejumlah petugas masih berkonsentrasi melakukan proses clean up atau pengangkutan sisa limbah radioaktif di perumahan Batan Indah. Petugas memakai RDMS-MONA atau alat yang mengeluarkan sinyal bila di suatu lokasi terlihat ada kenaikan radiasi. Alat tersebut untuk mencari tanah-tanah yang terpapar zat radioaktif.
Sebelumnya, Batan menyerahkan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk melakukan investigasi terkait penemuan limbah radioaktif. "Kewenangan penyelidikan terkait adanya paparan radiasi di perumahan Batan Indah memang menjadi kewenangan Bapeten," ucap Heru.
Di samping itu, Bapeten saat ini menduga ada pihak yang sengaja membuang limbah radioaktif di perumahan tersebut. "Perlu ditegaskan bahwa ini bukan kebocoran atau kejatuhan atau fall out, gitu. Mungkin ini memang ada yang meletakkan, menaruh, membuang, atau apa pun. Kita akan menginvestigasi lebih lanjut," kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten Indra Gunawan.