Senin 17 Feb 2020 15:36 WIB

Kedubes Inggris Fasilitasi Kaum Difabel Manfaatkan Teknologi

Kedubes Inggris menggelar Tech to Impact di Surabaya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Wakil Dubes Inggris, Rob Fenn (kanan) dan Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin seusai membuka lokakarya
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Wakil Dubes Inggris, Rob Fenn (kanan) dan Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin seusai membuka lokakarya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kedutaan Besar Inggris di Indonesia menggelar lokakarya "Tech to Impact" di Hotel Sheraton Surabaya, Senin (17/2). Lokakarya yang digelar merupakan pengembangan dari departemen UK-Indonesia Tech hub.

Ini adalah inisiatif baru dari pemerintah Inggris untuk meningkatkan ekosistem digital, dalam upaya mengembangkan keterampilan dan pengembangan kemampuan untuk mendukung kemitraan inovasi bisnis. "Lokakarya ini ditujukan bagi pengusaha digital, terutama perempuan dan kelompok marjinal, serta kaum disabilitas," kata Wakil Dubes Inggris, Rob Fenn, di sela pembukaan.

Baca Juga

Rob Fenn menjelaskan, UK–Indonesia Tech Hub bertugas mengidentifikasi peluang kerja sama dan memfasilitasi investasi antara perusahaan rintisan digital di Indonesia dan Inggris. Lokakarya Tech to Impact yang digelar kata Rob Fenn, karena pemerintah Inggris mengakui, digital menjadi kunci utama dari tercapainya kesejahteraan sebuah bangsa.

"Perusahaan di dunia sangat terbuka untuk kaum disablitas dan kaum.perempuan. Program ini diharapkan membantu kelompok-kelompok itu agar memanfaatkan akses internet untuk menyambungkan mereka ke perusahaan dunia lewat dunia digital," ujar Rob Fenn.

Rob Fenn merasa, pelatihan tentang pemanfaatan digital, khususnya bagi kaum perempuan, kaum marjinal, dan disabilitas sangat penting untuk pengembangan diri yang bersangkutan. Dimana kelompok-kelompok tersebut sering kali merasa terabaikan karena beberapa faktor. Seperti merasa terbatasnya akses dan kurangnya kepercayaan diri.

"Lokakarya Tech to Impact ini sudah dirancang sedemikian rupa dan disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia. Karena kita juga telah melakukannya di negara-negara lain seperti India, dan lain senagainya," kata Rob Fenn.

Rob Fenn menegaskan, lokakarya "Tech to Impact" juga merupakan respons cepat Inggris terhadap investasi jangka panjang pemerintah Indonesia dalam membangun negeri ini melalui peningkatan teknologi digital. Yakni dengan penekanan pada sumber daya manusia. Artinya, kata dia, inisiatif ini juga bertujuan mendukung visi dan misi pemerintah Indonesia.

Direktur UK-Indonesia Tech Hub, Jimmy Sutanto Kurnia menjelaskan, lokakarya Tech to Impact selain digelar di Surabaya, juga terlebih dahulu digelar di Jakarta. Kegiatan serupa juga akan digelar di Denpasar, dan Bandung. Selain memfasilitasi kaum peremluan, kaum marjinal, dan disabilitas, kegiatan yang dilangsungkan lima hari tersebut juga dimaksudkan untuk mewadahi UMKM, start up, dan investor.

"Jadi hari pertama diperuntukan bagi perempuan, kaum marjonal, dan disabilitas. Hari kedua untuk UMKM, hari ketiga untuk start up yang baru punya ide, hari keempat untuk start up yang sudah punya prototype, dan hari selanjutnya untuk investor," ujar Jimmy.

Jimmy menegaskan, kegiatan yang digelar untuk menciptakan ekosistem digital di Indonesia yang berkelanjutan. Dia juga menyatakan, kegiatan yang digelar dimaksudkan untuk mempertemukan investor dengan start up, UMKM, maupun pengusaha digital. Sehingga usaha yang dijalankan bisa terus berjalan dan berkembang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement