Selasa 18 Feb 2020 03:17 WIB

Ini Perintah Siswa yang Jadi Gubernur Kalteng 10 Menit

Siswa yang jadi Gubernur Kalteng selama 10 menit memerintahkan guru untuk disiplin

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran memberikan kesempatan kepada seorang pelajar untuk menjadi Gubernur selama 10 menit. Hal itu dilakukan saat melakukan pertemuan dengan Sekolah Menengah Atas sederajat yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara di SMA Negeri 1 Pangkalan Bun, Senin (17/2).

Siswa SMA Negeri 2 Pangkalan Bun Priliani Manda pun memanfaatkan jabatannya sebagai Gubernur Kalteng selama 10 dengan memerintahkan guru untuk disiplin.

"Jangan hanya menyuruh siswa agar tepat waktu dan disiplin, sementara guru-gurunya tidak menjalankannya. Masih ada guru yang telat dan tak disiplin. Aturan itu dibuat untuk dijalankan secara bersama-sama," ucapnya.

Mendengar perintah tersebut, ratusan siswa yang awalnya tenang mengikuti pertemuan tersebut langsung riuh sembari tepuk tangan. Para pejabat dan guru yang mengikuti pertemuan tersebut juga ikutan tertawa dan sebagian berteriak, mantap.

"Seharusnya para guru menjadi contoh bagi siswa agar mematuhi aturan. Kalau guru saja tidak patuh terhadap aturan, lalu siapa lagi yang menjadi contoh. Saya minta itu diperhatikan," lanjut pelajar kelas 12 tersebut yang kembali membuat suasana menjadi riuh.

Langkah Sugianto Sabran memberikan kesempatan menjadi gubernur selama 10 menit tersebut pun mendapat direspon positif dari para pelajar. Bahkan langkah itu membuat suasana pertemuan menjadi cair dan interaktif.

Priliani mengatakan menjadi Gubernur Kalteng selama 10 menit merupakan kesempatan yang luar biasa dan langka. Sebab, cara tersebut secara tidak langsung melatih mental untuk berbicara di hadapan orang banyak. Bahkan cara itu membuat pertemuan menjadi tidak membosankan dan lebih interaktif.

"Menurut saya, itu cara Gubernur Sugianto Sabran mengajarkan keberanian berbicara di depan orang banyak, sekaligus melihat sudah sejauh mana kualitas para siswa yang ada di Kotawaringin Barat. Jadi, kami sangat senang," kata Priliani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement