Senin 17 Feb 2020 15:40 WIB

Pemprov Jabar Carikan Solusi untuk Peternak Ayam di Ciamis

Dalam beberapa bulan terakhir harga telur dan daging ayam di Ciamis anjlok

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Kabupaten Ciamis, Senin (17/2).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Kabupaten Ciamis, Senin (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan mencarikan solusi bagi para peternak ayam di Kabupaten Ciamis. Sebab, dalam beberapa bulan harga telur dan daging ayam di wilayah itu anjlok.

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan telah mendengar banyak keluhan dari para peternak ayam di Ciamis. Menurut dia, usaha mereka semakin lama semakin merugi.

"Mereka menyatakan, kalau kondisi tetap dibiarkan seperti ini, akan semakin banyak peternak dan petelur yang bangkrut," kata dia usai melakukan pertemuan dengan para peternak di Kabupaten Ciamis, Senin (17/2).

Uu menjelaskan, masalah yang dihadapi para peternak antara lain adalah kesulitan dalam hal permodalan, harga pakan dan obat-obatan yang mahal, serta tata niaga yang tak baik. Masalah itu bukan hanya dirasakan oleh satu atau dua peternak, melainkan hampir oleh seluruh peternakan rakyat.

"Kita juga undang kementerian terkait untuk mengatasi masalah ini. Baru kita rumuskan kebijakan yang akan diambil. Kita akan cari bersama solusinya dengan cepat," kata dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra mengatakan, selama ini wilayahnya termasuk dalam suplier terbesar untun ayam petelur dan ayam daging. Ia menyebutkan, Kabupaten Ciamis adalah penghasil terbesar ayam daging dan nomor tiga telur ayam di Jabar.

Namun, menurut dia, kondisi yang dialami para peternak sangat mengkhawatirkan. Sementara bantuan keuangan tak akan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada selama tata niaganya tetap tak dibenahi.

"Masalahnya itu mulai dari pakan, vaksin, hingga tata niaga. Ini memerlukan kebijakan yang lebil luas untuk mengatasinya, harus ada campur tangan pemerintah pusat," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement