Senin 17 Feb 2020 16:01 WIB

Tahapan Konstruksi MRT Fase Bundaran HI-Stasiun Kota

Tahapan konstruksi MRT Fase 2A dimulai lewat investigasi struktur tanah dan utilitas.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar (kedua kiri) dan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim (kiri) usai penandatanganan kerja sama (MOU) proyek pembangunan MRT fase 2A dan lingkup kerja CP201 di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (17/2/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar (kedua kiri) dan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim (kiri) usai penandatanganan kerja sama (MOU) proyek pembangunan MRT fase 2A dan lingkup kerja CP201 di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (17/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Silvia Halim menuturkan, tahapan konstruksi MRT Fase 2A dari Bundaran HI ke Stasiun Kota yang dimulai dari penandatanganan kontrak paket pertama. Yakni, dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201) dan telah dimenangkan oleh konsorsium Shimizu dan PT Adhi Karya.

Silvia usai penandatanganan tersebut di Stasiun MRT Bundaran HI Jakarta, Senin (17/2) menjelaskan, bahwa tahun ini akan dilakukan investigasi struktur tanah dan utilitas oleh para kontaktor.

Baca Juga

"Kegiatan persiapan sudah berjalan, sudah banyak pagar berdiri itu pekerjaan sudah jalan. Ini juga dilakukan soil investigation, menginvestigasi lagi kondisi tanahnya. Dari hasil itu bisa mendetilkan desain tunnelling-nya seperti apa," kata Silvi.

Silvi menyebutkan, investigasi itu bisa memakan waktu enam hingga sembilan bulan. Mengingat, kondisi lintasan melewati bangunan tua, cagar budaya, aliran Sungai Ciliwung dan struktur tanah lunak di Jakarta Utara.

"Nanti kontraktor akan mendetilkan, mulai dari kondisi tanah yang lebih lembek sehingga membutuhkan desain struktur bawah tanah yang lebih kuat juga banyak bangunan tua cagar budaya di sepanjang terutama Gajah Mada dan Hayam Wuruk, metode pembangunan ke bawah juga harus hati-hati. Itu sudah sampaikan sistemnya namanya 'real time monitoring', memastikan dampak pergerakan kerusakan jika ada, terdeteksi secara cepat," katanya.

Pengeboran juga akan lebih dalam dari Sungai Ciliwung, yakni 30 meter dari permukaan tanah. Agar tidak mengganggu mobilitas publik, Silvia mengatakan, nantinya akan dibuat dek di atas Sungai Ciliwung yang apabila telah selesai akan kembali dibongkar.

Selain itu juga akan dilakukan pembersihan lokasi konstruksi (set clearance) dengan merelokasi fasilitas publik yang ada.

"Di perempatan Kebon Sirih itu ada tower jam, nanti itu dipindahkan, JPO yang terkena dampak juga dipindahkan. Pekerjaan-pekerjaan seperti itu, sambil di belakang menyiapkan detil desainnya," katanya.

Tim cagar budaya, lanjut dia, juga dilibatkan agar jika ada cabar budaya yang turut terdampak bisa dilaporkan sejak dini untuk mengantisipasi. Karena itu, dia menjelaskan, pengeboran terowongan (tunneling) baru benar-benar akan dimulai pada 2021.

"Kita harap mesin bor, tunneling boring machine datang di 2021 dan itu akan ditempatkan di atas dan di bawah saat konstruksi," katanya.

[video] Mengenal MRT Jakarta

Fase 2A dimulai dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota dengan total panjang jalur enam kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah. Yaitu, Stasiun Thamrin, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok, dan Stasiun Kota.

Pembangunan fase 2A dibagi ke dalam tiga paket kontrak sipil. Terdiri dari paket kontrak CP 201, CP 202 dan CP 203. Periode konstruksi Fase 2A akan dimulai pada Maret 2020 dan direncanakan selesai pada Desember 2024.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar memastikan pembangunan konstruksi Fase 2A tidak akan mengganggu mobilitas publik. Terutama, pengguna jalan raya dan Bus Trasnjakarta.

"Jadi berbeda ya teman-teman, Fase 1 kemarin kalau anda lihat pengerjaan di sepanjang Jalan Sudirman itu seperti huruf S, menimbulkan ketidaknyamanan, banyak sekali harga yang kita bayar dengan kondisi seperti itu," kata William seusai penandatanganan pembangunan MRT Fase 2A dengan konsorsium Shimizu dan Adhi Karya di Jakarta, Senin.

Untuk itu, dia menuturkan, mulai dari Bundaran HI hingga Kota, jalan tidak akan ditutup dan di atas Sungai Ciliwung akan dibuat dek.

"Kendaraan itu akan tetap berjalan di atas jalan dek Kali Ciliwung demikiannya juga di Kawasan Medan Merdeka Barat itu seminimal mungkin proses traffic diversion kita akan lakukan. Ini upaya-upaya yang kita lakukan supaya nanti akan sosialisasi, edukasi yang lebih lengkap, yang kita akan sampaikan kepada masyarakat saat pembangunan ini berjalan," kata William.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pembangunan semua stasiun MRT fase 2 dirancang untuk terintegrasi dengan berbagai moda transportasi umum di Jakarta. Anies yang merupakan mantan Menteri Pendidikan tersebut mengatakan integrasi MRT itu, mulai dari bus rapid transit (BRT) atau TransJakarta, hingga kereta ringan Lintas Rel Terpadu (LRT).

"Jadi fase 2 ini semua stasiun didesain untuk bisa terintegrasi dengan moda transportasi umum lain. Sekarang, semuanya sudah dirancang untuk terintegrasi. Dan ini akan dilakukan untuk seluruh pembangunan transportasi umum, MRT maupun BRT, maupun LRT sebagai satu kesatuan," kata Anies saat hadiri penandatanganan kontrak kerja paket MRT CP 201 di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Senin.

photo
MRT Jakarta

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement