Senin 17 Feb 2020 16:50 WIB

Agar Sensus Online Sukses, Masyarakat Harus Aktif

Orang suka enggan ketika harus menyiapkan dokumen yang dibutuhkan dalam sensus.

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Direktur Sistem Informasi Statistik Mochammad Romzi (kiri) menunjukkan data pergerakan sensus penduduk secara online di ruang kendali eksekutif sensus penduduk Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, Senin (17/2/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Direktur Sistem Informasi Statistik Mochammad Romzi (kiri) menunjukkan data pergerakan sensus penduduk secara online di ruang kendali eksekutif sensus penduduk Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, Senin (17/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Bupati Banyumas Achmad Husein menilai perlu ada sedikit pemaksaan agar sensus penduduk yang dilakukan secara online atau mandiri bisa berjalan dengan sukses.

"Pemaksaan ini perlu sedikit dilakukan agar masyarakat sadar dan mau melakukan secara mandiri," jelasnya saat menerima Tim BPS Kabupaten Banyumas di Rumah Dinas Bupati Banyumas, Senin (17/2). 

Dalam kesempatan itu, Bupati mengisi data sensus secara online dengan pendampingan dari Tim BPS Kabupaten Banyumas. Hadir dalam kesempatan Kepala Badan Pusat Statistik Banyumas Edy Aprotuwiyono. Menurut Bupati, untuk mengisi data sensus secara online mungkin mudah dan sederhana. Setiap orang hanya tinggal mengisi data nomor kartu keluarga (KK), nomor induk kependudukan (NIK), dan nomor akta/surat nikah. 

Namun ketika harus menyiapkan berkas KTP, kartu KK atau akta surat nikah untuk mengetahui nomor datanya, orang biasanya akan merasa enggan. ''Biasanya kalau sudah harus menyiapkan berkas, mereka malas. Itu harus sedikit ada "pemaksaan" dari diri sendiri maupun pemaksaan dari luar, sedikit pemaksaanlah,'' katanya.