Senin 17 Feb 2020 17:46 WIB

Suasana Terkini Rumah Duka Kapten Cpn Bambang Saputra

Senin ini sebanyak delapan jenazah korban kecelakaan helikopter MI 17 diterbangkan.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Agus Yulianto
Suasana rumah duka Kapten Cpn Bambang Saputra, Perum Grand Panorama blok C1/ No 1, RT 01/RW 14 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, masih terlihat lengang, pada Senin (17/2).  Kapten Cpn Bambang Saputra (flight engineering) merupakan satu dari 12 korban kecelakaan Helikopter MI 17 HA 5138 TNI AD, di kawasan pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada 28 Juni 2019 lalu.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Suasana rumah duka Kapten Cpn Bambang Saputra, Perum Grand Panorama blok C1/ No 1, RT 01/RW 14 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, masih terlihat lengang, pada Senin (17/2).  Kapten Cpn Bambang Saputra (flight engineering) merupakan satu dari 12 korban kecelakaan Helikopter MI 17 HA 5138 TNI AD, di kawasan pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada 28 Juni 2019 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, Rumah berlantai dua di kompleks Perum Grand Panorama blok C1/ No 1, RT 01/RW 14 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, masih terlihat lengang, pada Senin (17/2) pagi. Di rumah bercat variasi krem dan coklat muda dan berada di ujung blok tersebut, hanya sesekali tampak sejumlah orang keluar dari dalam untuk melakukan beberapa keperluan di luar rumah.

Pun demikian suasana lingkungan di satu blok tersebut, juga masih tampak lengang. Hingga, sekilas suasananya tak jauh bebeda dengan pemandangan pada hari biasa, saat para penghuninya telah berangkat kerja.

Yang membedakan hanya di bagian samping dan depan rumah ini telah terpasang sejumlah karangan bunga duka cita. Demikian halnya tenda tamu yang telah terpasang tepat menghadap ke pintu utama rumah tersebut.

Ya, di rumah duka salah satu korban kecelakaan Helikopter MI 17 HA 5138, Kapten Cpn Bambang Saputra ini belum ada kesibukan--umumnya--untuk menyambut kedatangan jenazah.

Menurut penuturan beberapa warga sekitar, karangan bunga duka cita tersebut sudah mulai berdatangan sejak Ahad (16/2) petang. “Beberapa karangan bunga memang sudah datang sejak Minggu petang,” kata Muji (49 tahun).

Republika dan sejumlah awak media lainnya--yang sempat datang di rumah duka di Perum Grand Panorama--sempat bertemu dengan isteri Kapten Cpn Bambang Saputra, Tri Handayani (42).

Namun. tak banyak keterangan yang bisa disampaikan. Selain karena alasan kondisi kesehatan, informasi perihal kedatangan maupun penyambutan jenazah disebutkan hanya satu pintu dari Danpuspenerbad.    

Kapten Cpn Bambang Saputra (45), merupakan flight engineer yang menjadi satu dari 12 korban kecelakaan Helikopter MI 17 HA 5138 TNI AD, di kawasan pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada 28 Juni 2019 lalu.

Sesuai rencana, Senin ini sebanyak delapan jenazah korban kecelakaan Helikopter MI 17  diterbangkan ke Semarang, Jawa Tengah dan Surabaya, Jawa Timur, dari Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Seperti diberitakan sebelumnya, jenazah yang diterbangkan ke Semarang terdiri atas jenazah Kapten Cpn Aris Afik Novian (Pilot), Kapten Cpn Bambang Saputra (Flight Engineer), Lettu Cpn Ahwar Affandi (Co Pilot), Serka Suriatna Wijaya Kusuma (TI), Serda Dita Ilham Primojati (Avionic), Praka Dwi Purnomo (Mekanik) dan Pratu Asharul Mashudi (Mekanik).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement