REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Ivanka Trump mendorong negara Arab Saudi untuk terus memberdayakan perempuan di Arab Saudi untuk kemajuan negaranya. Hal itu disampaikannya pada saat berbicara di hari pertama Forum Wanita Global, yang diselenggarakan oleh Dubai Women Establishment, di Dubai pada Ahad (16/2) waktu setempat.
"Bayangkan kehidupan berubah, kota-kota yang akan dibangun, sekolah-sekolah baru yang akan membuka pintu mereka, anak-anak yang bisa ditolong, jika kita bisa bersatu dan menjadikan reformasi ini bagian dari masa depan kita," kata Trump, dilansir di laman Arab News, Senin (17/2).
Dia melanjutkan, setiap perempuan di Arab Saudi sekarang memiliki kisah yang luar biasa. Mereka terdiri atas inovator yang berani hingga wirausahawan berani yang membawa peluang lebih besar ke negara asal mereka.
“Anda adalah wanita yang akan membayangkan industri baru, menemukan obat baru, menciptakan karya kecantikan dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia,” tutur Ivanka.
Ekonom Gedung Putih menemukan jika negara mengatasi lima hambatan hukum, yaitu mengakses lembaga, membangun kredit, memiliki dan mengelola properti, bepergian secara bebas, dan membatasi pekerjaan perempuan, kegiatan ekonomi perempuan, maka negara dapat meningkatkan PDB global tahunan sekitar 7,7 triliun dolar AS.
Ivanka pun meminta negara-negara di kawasan Timur Tengah bersatu untuk terus bekerja secara keseluruhan untuk membuka jalan baru. Selain itu untuk melembagakan perubahan, secara hukum dan budaya, yang akan memberi setiap wanita kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri. Hal itu, kata dia akan membawa kedamaian dan kemakmuran yang lebih besar ke wilayah ini dan ke dunia.
Kemajuan atas hal-hal tersebut pun sedang terjadi, meskipun lambat. Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), kesenjangan gender turun menjadi 20 persen pada 2018 dibandingkan dengan 27 persen pada 1990.
"Saya yakin ombaknya berbalik. Kami akhirnya melihat perempuan meningkat dan pria mendukungnya karena kesetaraan gender secara moral benar tetapi, lebih dari itu, ini adalah ekonomi yang hebat,” kata direktur pelaksana IMF, Kristalina Georgieva.
Dia memuji pengusaha perempuan, terutama di usaha kecil dan menengah (UKM), yang sekarang terbukti lebih baik daripada laki-laki. "Jika kita ingin ekonomi makmur, kita harus menciptakan ruang," katanya.