REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembukaan tabungan secara online di Bank Mandiri Syariah mulai banyak diminati. Sekretaris Perusahaan Mandiri Syariah, Ahmad Reza menyampaikan peningkatannya mulai terjadi tahun ini.
"Dalam tujuh hari terakhir, per harinya ada sekitar 1.000 tabungan baru yang dibuat melalui aplikasi mobile banking," kata dia kepada wartawan, di Jakarta, Senin (17/2).
Fitur buka tabungan online mulai diluncurkan awal Desember 2019 lalu. Reza menyampaikan sesuai tujuannya, Mandiri Syariah ingin memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan keuangan syariah.
Mandiri Syariah menawarkan pembukaan tiga tipe tabungan, yakni tabungan wadiah, mudharabah, maupun tabungan mabrur untuk haji. Prosesnya diklaim hanya memakan waktu 10 menit.
Selain membuka tabungan, Mobile banking Mandiri Syariah akan dikembangkan menjadi Superapp yang memiliki banyak pengembangan fitur digital. Ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan yang bersumber dari Fee Based Income (FBI) digital channel.
FBI tercatat naik 24,86 persen dari Rp 166,47 miliar per Desember 2018 menjadi Rp 207,86 miliar per Desember 2019. Penopang utamanya karena pengembangan digital mobile banking.
FBI dari mobile banking berkontribusi tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 88,03 persen dari Rp 27,46 miliar per Desember 2018 menjadi Rp 51,64 miliar per Desember 2019. Sampai dengan Desember 2019, user Mandiri Syariah Mobile mencapai 1,05 juta pengguna dengan jumlah transaksi sebanyak 24 juta transaksi.
Pertumbuhan transaksi tertinggi berasal dari transaksi Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf) yang naik 374 persen. Semula 440 ribu transaksi di 2018 menjadi dua juta transaksi di 2019.