Selasa 18 Feb 2020 04:47 WIB

Buka Tabungan Online Mandiri Syariah Mulai Diminati

Tabungan Online yang ditawarkan Mandiri Syariah, yaitu wadiah, mudharabah dan mabrur.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah anak muda tengah membuka rekening Mandiri Syariah melalui aplikasi Mandiri Syariah Mobile di salah satu kafe di Jakarta, Rabu (8/1).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Sejumlah anak muda tengah membuka rekening Mandiri Syariah melalui aplikasi Mandiri Syariah Mobile di salah satu kafe di Jakarta, Rabu (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembukaan tabungan secara online di Bank Mandiri Syariah mulai banyak diminati. Sekretaris Perusahaan Mandiri Syariah, Ahmad Reza menyampaikan peningkatannya mulai terjadi tahun ini.

"Dalam tujuh hari terakhir, per harinya ada sekitar 1.000 tabungan baru yang dibuat melalui aplikasi mobile banking," kata dia kepada wartawan, di Jakarta, Senin (17/2).

Baca Juga

Fitur buka tabungan online mulai diluncurkan awal Desember 2019 lalu. Reza menyampaikan sesuai tujuannya, Mandiri Syariah ingin memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan keuangan syariah.

Mandiri Syariah menawarkan pembukaan tiga tipe tabungan, yakni tabungan wadiah, mudharabah, maupun tabungan mabrur untuk haji. Prosesnya diklaim hanya memakan waktu 10 menit.

Selain membuka tabungan, Mobile banking Mandiri Syariah akan dikembangkan menjadi Superapp yang memiliki banyak pengembangan fitur digital. Ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan yang bersumber dari Fee Based Income (FBI) digital channel.

FBI tercatat naik 24,86 persen dari Rp 166,47 miliar per Desember 2018 menjadi Rp 207,86 miliar per Desember 2019. Penopang utamanya karena pengembangan digital mobile banking.

FBI dari mobile banking berkontribusi tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 88,03 persen dari Rp 27,46 miliar per Desember 2018 menjadi Rp 51,64 miliar per Desember 2019. Sampai dengan Desember 2019, user Mandiri Syariah Mobile mencapai 1,05 juta pengguna dengan jumlah transaksi sebanyak 24 juta transaksi.

Pertumbuhan transaksi tertinggi berasal dari transaksi Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf) yang naik 374 persen. Semula 440 ribu transaksi di 2018 menjadi dua juta transaksi di 2019.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement