Senin 17 Feb 2020 20:14 WIB

Pedagang Bawang Putih Mengeluh Omzet Turun 50 Persen

Harga bawang putih di pasar Bandung bertengger dengan harga Rp 40 sampai 50 ribu.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Operasi pasar bawang putih yang digelar Disperindag Jabar, Satgas Pangan Jabar dan Importir Bawang Putih, di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (17/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Operasi pasar bawang putih yang digelar Disperindag Jabar, Satgas Pangan Jabar dan Importir Bawang Putih, di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sudah hampir beberapa pekan ini, harga bawang putih di Jabar cukup tinggi. Bahkan, harga per Kgnya bisa menyentuh hingga Rp 60 ribu. Padahal, sebelumnya hanya Rp 22 sampai 24 ribu per Kg.

Kondisi ini pun, dikeluhkan oleh pedagang di Pasar Kosambi. Salah satunya, Pedagang Sembako di Pasar Kosambi Kios PD Doa Ibu, Jaka. Menurut Jaka, harga bawang putih tinggi karena menurut suplayer barangnya kosong akibat terdampak virus corona. Jadi, harga jualnya mahal.

Baca Juga

Saat ini, ia menjual per Kg nya Rp 50 ribu. Karena harganya mahal, pembeli pun jadi berpikir kembali untuk membeli bawang putih dalam jumlah yang banyak. Mereka, mengurangi pembeliannya.

"Omzet turun drastis. Pembeli sepi turun hampir 50 persen. Biasanya, mereka membeli bawang putih 1 Kg karena mahal dikurangi jadi setengah. Begitu juga yang setengah Kg membelinya jadi seperempat," ujar Jaka kepada Republika.co.id, Senin (17/2).

Jaka mengatakan, biasanya per hari ia bisa menjual 20 Kg. Namun sekarang, menjual 5 Kg juga susah. "Seret (susah, red) yang sekarang mah omzet turun drastis. Yang beli paling se-ons," katanya.

Menurut Jaka, selain bawang putih harga sembako yang lain pun banyak yang naik. Yakni, bawanh bombay harganya naik menjadi Rp 45 ribu. Padahal, sebelumnya harganya Rp 15 sampai Rp 18 ribu.

"Bawang bombay naik 100 persen lebih. Ini, barengan sama bawang putih," katanya.

Sembako yang harganya naik yang lainnya, kata dia, adalah gula putih awalnya sebesar Rp 11 ribu sekarang Rp 13.500. Minyak goreng, biasanya Rp 20 ribu sekarang Rp 25 ribu per 2 Kg. Tepung terigu, harga per Kg nya naik dari Rp 7 ribu menjadi Rp 8 ribu.

Jaka pun, menyambut baik adanya operasi pasar bawang putih. Karena, bisa membantu harga bawang putih menjadi sedikit turun. Ia, membeli bawang putih di operasi pasar, dengan harga Rp 28 ribu.

"Saya mengusahakan, menjual bawang putih yang beli dari operasi pasar ini sekitar Rp 32.500, Rp 35 ribu atau 40 ribu. Karena kan ini bawangnya harus disortir lagi," katanya.

Senada dengan Jaka, pedagang sembako di Pasar Kosambi lainnya  Husen, ia menjual bawang putih per Kg nya sekitar Rp 40 sampai 50 ribu. Karena, harga beli ke suplayernya sudah mahal. "Tapi ya karena harganya tinggi, omzet saya turun. Pembeli berkurang, pasokan barang ga ada jadi jualannya lesu," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement