Senin 17 Feb 2020 20:04 WIB

Dongkrat Pariwisata, Tiket Pesawat Bisa Diskon 30 Persen

Pemotongan harga tiket melalui mekanisme terbaik.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Hiru Muhammad
Sebanyak 250 WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China turun dari pesawat setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). WNI yang dievakuasi dari Wuhan tersebut kemudian diterbangkan kembali menuju Ranai, Natuna untuk menjalani observasi.
Foto: ANTARA FOTO/M N Kanwa
Sebanyak 250 WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China turun dari pesawat setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). WNI yang dievakuasi dari Wuhan tersebut kemudian diterbangkan kembali menuju Ranai, Natuna untuk menjalani observasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berkejaran dengan waktu untuk segera merilis stimulus bagi sektor pariwisata nasional yang terpukul akibat penyebaran virus korona (Covid-19).

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, dan Menteri BUMN untuk memastikan format stimulus apa saja yang ampuh menjaga arus wisatawan, baik domestik atau mancanegara.

Salah satu stimulus yang sedang dimatangkan adalah pemberian diskon tiket pesawat hingga 30 persen dari maskapai penerbangan. Sebagai imbal balik kepada maskapai, pemerintah akan mendorong pemberian insentif atas pungutan penerbangan, misalnya dari service charge avtur atau pungutan  Angkasa Pura selaku pengelola bandara.

"Mengenai hitungan masih akan difinalkan, memberikan diskon antara lain 30 persen dari Pak Presiden, baik dari wisman dan dalam negeri juga lebih banyak diberikan, untuk destinasi wisata yang sudah ditetapkan," jelas Menkeu Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (17/2).