REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, banjir yang seringkali terjadi di kawasan Kahatex, Jalan Raya Bandung-Garut telah merugikan sektor pariwisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Menurutnya, banjir Kahatex telah mengganggu kenyamanan wisatawan yang hendak ke Garut.
"Kalau terus banjir dampaknya pasti kunjungan wisatawan ke Garut berkurang," kata Bupati Garut usai upacara peringatan Hari Jadi ke-207 Kabupaten Garut di Alun-alun Garut, Senin (17/2).
Ia menuturkan, genangan air yang menutup badan jalan utama Bandung-Garut itu seringkali terjadi pada musim hujan, bahkan meski hujan kecil genangan terjadi di jalan raya itu. Jika itu terus terjadi, kata dia, tentunya akan berdampak buruk pada sektor pariwisata di Garut maupun sektor lainnya karena terganggu akses jalannya.
"Kalau daerah itu banjir bisa enam sampai delapan jam ke Garut dari Bandung, padahal normalnya cuma dua atau tiga jam," katanya.
Rudy menyampaikan, dampak dari banjir di kawasan Kahatex itu sudah dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Jabar untuk secepatnya diselesaikan agar perjalanan menuju Garut lancar. Bahkan Pemkab Garut, lanjut dia, mengusulkan pembangunan jalan layang di kawasan Kahatex agar banjir tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan di jalan raya itu.
"Harus pakai jalan layang biar enggak kena banjir, soalnya hujan sedikit, selalu kena banjir," katanya.
Selain membangun jalan layang, solusi lain untuk mengatasi banjir di kawasan Kahatex, yakni jalan tol yang saat ini sedang direncanakan dari Bandung menuju Garut sampai Tasikmalaya.
"Kita akan ada tol untuk mempermudah akses ke Garut," katanya.