REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Otoritas Palestina mengecam tim Israel dan Amerika Serikat (AS) yang mulai menggambar peta aneksasi atau pencaplokan Tepi Barat. Menurutnya, hal itu menunjukkan tekad dan kegigihan keduanya melakukan agresi terhadap hak-hak rakyat Palestina.
"Ini (penggambaran peta aneksasi Tepi Barat) menunjukkan bahwa Pemerintah AS meremehkan semua resolusi dan sikap internasional yanh menolak 'Kesepakatan Abad Ini'," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan pada Ahad (16/2), dikutip laman Middle East Monitor.
Kesepakatan Abad Ini adalah rencana perdamaian Timur Tengah yang disusun Presiden AS Donald Trump. Rencana itu telah dirilis pada 28 Januari lalu. Menurut Palestina, rencana perdamaian tersebut tidak akan mengarah pada perdamaian Israel-Palestina atau penciptaan stabilitas di kawasan. Karena rencana perdamaian Trump sangat memihak kepentingan politik Israel, Palestina menegaskan akan tetap melakukan perlawanan.
"Kami akan menghadapinya sebagai bagian integral dari 'Kesepakatan Abad yang tidak menyenangkan' dan perpanjangan rencana pendudukan untuk menyelesaikan masalah status akhir secara sepihak," kata Kementerian Luar Negeri Palestina.