REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah kalangan merespons hukuman UEFA yang dijatuhkan kepada Manchester City. The Citizens baru saja mendapat hukuman tak boleh tampil di kompetisi Eropa selama dua musim.
Klub yang dimiliki penguasaha asal Abu Dhabi ini dinilai melanggar ketentuan Financial Fair Play. Selain larangan bermain, City juga didenda 30 juta Euro.
Pelatih Arsenal Mikel Arteta prihatin dengan apa yang terjadi dengan skuat Biru Langit. Maklum, Arteta pernah tiga tahun menjadi asisten Josep Guardiola di Stadion Etihad.
Ia mengaku terkejut ketika pertama kali mendengar apa yang terjadi di eks klubnya. Ia lantas melakukan kontak dengan beberapa sahabatnya di City, termasuk Guardiola.
"Saya hanya menginginkan yang terbaik untuk City," kata Arteta, dikutip dari Sky Sports, Senin (17/2).
Ia tak ingin membahas masalah hukum. Ia hanya mencoba merasakan apa dirasakan Guardiola dan rekan-rekan.
Terlepas dari apa yang terjadi di manajemen, Arteta tak meragukan profesionalisme eks rekannya. Ia tegaskan Guardiola dkk selalu bekerja keras agar the Citizens meraih hasil positif di lapangan.
Manajemen City dinilai melebih-lebihkan dana sponsor sejak 2012 hingga 2016. Karena itu klub tersebut mendapatkan hukuman.
Kubu the Citizens masih mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Internasional (CAS). Sejumlah hukuman lain menanti Sergio Aguero dan rekan-rekan.
Pihak Liga Primer Inggris membuka kemungkinan turut melakukan investigasi. Jika terbukti bersalah, poin City selama periode penggelembungan dana berpotensi dikurangi.