Senin 17 Feb 2020 23:08 WIB

Tingkatan Surga dan Ganjaran untuk Para Penghafal Alquran

Para penghafal Alquran juga akan mendapatkan surga dengan tingkatannya.

Para penghafal Alquran juga akan mendapatkan surga dengan tingkatannya. Ilustrasi  Anak membaca Alquran
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Para penghafal Alquran juga akan mendapatkan surga dengan tingkatannya. Ilustrasi Anak membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, Surga merupakan balasan yang diberikan Allah SWT kepada  hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Menurut sejumlah riwayat surga mempunyai beberapa tingkatan. 

Direktur Aswaja Center PWNU Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, menukilkan demikian:   

Baca Juga

إِنَّ أَهْلَ الْجَنَّةِ يَتَرَاءَوْنَ أَهْلَ الْغُرَفِ مِنْ فَوْقِهِمْ ، كَمَا يَتَرَاءَوْنَ الْكَوْكَبَ الدُّرِّيَّ الْغَابِرَ فِي الْأُفُقِ مِنْ الْمَشْرِقِ أَوْ الْمَغْرِبِ ؛ لِتَفَاضُلِ مَا بَيْنَهُمْ 

"Sesungguhnya penduduk surga saling melihat kepada penghuni di atasnya. Seperti mereka saling melihat bintang bersinar di ufuk dari timur atau barat. Karena perbedaan derajat mereka..." (HR 

Dia mengatakan, tingkatan-tingkatan surga itu juga akan diberikan kepada mereka  yang menghafalkan Alquran. Dia mengutip hadis Rasulullah SAW:   

 يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ : اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ ، كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا ، فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا. 

“Dikatakan kepada penghafal Alquran: "Bacalah, naiklah dan baca secara tartil. Seperti engkau membaca tartil di dunia. Karena kedudukanmu berada di akhir ayat yang engkau baca." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi dari Amr bin Ash)

“Semoga Allah mudahkan kepada para penghafal Alqurn untuk dapat menyelesaikan dan mengamalkan isi Alquran. Dan mereka kelak dapat memberi syafaat untuk keluarganya,“ kata dia mendoakan dan memberi dikungan untuk para penghafal Alquran. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement