REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Komjen Pol. Mochamad Iriawan mengatakan, Bali memiliki kendala untuk melangsungkan laga Piala Dunia U-20 tahun 2021. Padahal Bali telah ditunjuk menjadi salah satu tempat penyelenggara.
“Kemarin penyelenggara menyampaikan bahwa Bali bermasalah dengan stadion latihan,” ujar Iriawan di Jakarta, Senin (17/2).
Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, Bali sebagai tuan rumah belum bisa memastikan lima lapangan latihan yang disyaratkan oleh FIFA.
FIFA mewajibkan minimal ada lima lapangan latihan di sekitar stadion Piala Dunia U-20. Artinya, jika Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar menjadi salah satu stadion Piala Dunia U-20 2021, harus ada lima lapangan latihan berstandar FIFA yang letaknya tidak jauh dari lokasi tersebut.
“Nanti kami akan berangkat ke Bali untuk melihat kondisinya,” kata Iriawan.
Meski demikian, Kapolda Metro Jaya periode 2016-2017 itu menegaskan bahwa status Bali belum dikeluarkan menjadi salah satu kandidat tempat berlangsungnya Piala Dunia U-20, bersama 10 stadion lainnya. Adapun 11 stadion tersebut adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Manahan, Stadion I Wayan Dipta (Bali), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Wibawa Mukti (Bekasi), Stadion Patriot Candrabhaga (Bekasi), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung) dan Stadion Utama Riau (Pekanbaru).
Nantinya, FIFA yang akan menentukan enam stadion lokasi pertandingan Piala Dunia U-20 2021. “Pada bulan Maret 2020, kami dengan FIFA akan kembali berkeliling untuk menentukan enam dari 11 stadion yang ada. Kami akan bertemu dengan kepala daerah setempat,” tutur Iriawan.
Piala Dunia U-20 berlangsung pada 24 Mei-12 Juni 2021.