REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Cucu Somantri mengatakan, keberadaaan pemegang hak siar resmi (official broadcaster) baru Liga 1 Indonesia 2020 meningkatkan pendapatan perusahaan operator liga tersebut.
“Tentu makin banyak kerja sama, makin banyak pendapatan,” ujar Cucu, yang tidak menyebutkan jumlah rincinya, setelah pengumuman official broadcaster anyar tersebut di Jakarta, Senin (17/2).
Yang menjadi pemegang hak siar terbaru Liga 1 2020 adalah MNC Group melalui lini berlangganan mereka MNC Vision Network. Liga 1 2020 akan ditayangkan di saluran berbayar MNC seperti MNC Sports 1 dan MNC Sports 2.
‘Official broadcaster’ tersebut menjadi yang kedua setelah sebelumnya PT LIB mengikat kerja sama dengan Elang Mahkota Teknologi (Emtek) Group untuk penyiaran televisi free to air dan siaran via aplikasi daring.
Ia mengakui bahwa LIB tengah gencar menjalin kemitraan dengan sponsor dan pihak ketiga demi meningkatkan pemasukan perusahaan.
Hal itu dilakukan agar PT LIB dapat memberikan subsidi yang layak bagi klub-klub peserta Liga 1 Indonesia 2020. Pada tahun 2019, setiap klub Liga 1 mendapatkan subsidi sebesar Rp 5 miliar dan tambahan Rp2,5 miliar untuk pembinaan pemain muda.
“Kami bekerja keras agar subsidi untuk klub bisa meningkat daripada musim lalu. Kami terus mengupayakan untuk mencari sponsor dan menambah pemasukan,” tutur Cucu.
Sementara pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyatakan senang bekerja sama dengan PT LIB. Menurut dia, dukungan MNC di Liga 1 menjadi salah satu cara perusahaannya meningkatkan reputasi sepak bola nasional di masyarakat.
“MNC siap membantu PSSI kaena kami mau sepak bola terangkat, tidak hanya di Tanah Air, tetapi juga di tingkat internasional,” tutur pria yang akrab dipanggil HT tersebut.
Liga 1 Indonesia 2020 berlangsung mulai 29 Februari dan dijadwalkan berakhir pada 31 Oktober 2020. Ada 18 tim peserta Liga 1 2020, termasuk tiga klub promosi dari Liga 2 2019 yakni Persik Kediri, Persita Tangerang dan Persiraja Banda Aceh.