REPUBLIKA.CO.ID, LAUSANNE -- Federasi Internasional Bola Voli (FIVB) yang juga membawahi nomor voli pantai, pada Senin (17/2) waktu Swiss telah memutuskan untuk membatalkan sebuah turnamen voli pantai internasional. Turnamen yang akan diadakan di Yangzhou, China, itu ditunda hingga Olimpiade Tokyo 2020 karena wabah virus corona.
Turnamen yang sesuai jadwal akan diselenggarakan 22-26 April, bergabung dengan daftar panjang acara olahraga yang telah dibatalkan atau ditunda karena wabah virus corona di China. Wabah ini telah menewaskan lebih dari 1.700 orang.
"Kesehatan dan kesejahteraan atlet, ofisial, dan penggemar kami adalah prioritas nomor satu kami dan oleh karena itu diputuskan bersama bahwa menunda acara ke tanggal berikutnya adalah demi kepentingan terbaik semua orang yang terlibat," demikian rilis FIVB, yang berbasis di Lausanne, Swiss, dilansir dari laman Reuters, Selasa (18/2).
Sebelumnya pada hari Senin (17/2), Federasi Angkat Berat Internasional (IWF) menyatakan pihaknya memindahkan Kejuaraan Asia 2020 yang dijadwalkan berlangsung di Kazakhstan ke negara tetangga, Uzbekistan, karena wabah itu.
Beberapa kejuaraan olahraga yang mengalami penundaan akibat wabah virus corona seperti lomba balap mobil Formula E, balapan F1, salah satu seri kejuaraan dunia atletik, dan turnamen sepak bola internasional.
Tidak hanya kejuaraan yang berlangsung di China yang ditunda atau dibatalkan. Atlet China yang kerap merajai sebuah turnamen internasional juga harus rela tidak ikut karena larangan baik dari Pemerintah China maupun dari negara penyelenggara.
Seperti yang terjadi dalam kejuaraan Bulu tangkis Beregu Asia yang berakhir pekan lalu di Filipina. Tim putra dan putri China harus absen di laga kualifikasi Piala Thomas dan Uber tersebut. Meski tidak ikut ambil bagian, tim Thomas dan Uber China dipastikan akan tampil pada Piala Thomas dan Uber yang akan digelar di Denmark. Ini karena China sudah berada di peringkat atas dunia.