REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR - Mahasiswi asal Kabupaten Tanah Datar yang berkuliah di Fakultas Kedokteran Hubei Polytechnic University, Diva Athalia Salsabila berharap kondisi di negeri Tirai Bambu segera kembali pulih dari virus corona. Diva berharap virus corona dapat dikendalikan supaya aktivitas di China kembali normal dan ia dapat melanjutkan studinya.
"Tidak menutup kemungkinan saya untuk kembali lagi melanjutkan studi ke sana (China), semoga kondisi ini secepatnya normal," kata Diva, melalui siaran pers yang diterima Republika dari Humas Pemkab Tanah Datar, Selasa (18/2).
Sejak perkuliahannya dihentikan sementara, Diva melakukan aktivitas belajar secara online. Diva kembali ke Tanah Datar sejak Ahad (16/2). Diva sebelumnya juga ikut karantina di Natuna, Kepulauan Riau selama 14 hari. Setelah diobservasi, Diva dinyatakan sehat dan mengantongi surat keterangan pemeriksaan bebas infeksi corona virus disease dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Diva menceritakan pengalamannya saat masih di Wuhan. Diva datang ke Wuhan buat mengisi waktu liburan musim dingin. Kedatangan Diva dari Hubei ke Wuhan ternyata dalam waktu yang tidak tepat. Saat Diva berada di Wuhan, pemerintah Cina mengisolasi kota tersebut.
Diva terjebak di Wuhan selama 10 hari. Setelah itu Diva dan WNI lain yang ada di Wuhan dievakuasi Pemerintah Indonesia. Diva mengaku selama berada di Wuhan, ia diperlakukan secara baik oleh pemerintah Cina dan KBRI di negara tersebut.
"Apa yang disaksikan di televisi sangat jauh berbeda dari kenyataan, memang sepi aktifitas karena pemerintah setempat lockdwon kota itu, tetapi selama berada di sana kebutuhan kami dipenuhi secara baik," ujar Diva.
Kepulangan Diva akhir pekan kemarin disambut pemerintah kabupaten Tanah Datar yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Suhermen, Kepala Dinas Kesehatan dr. Yesrita Zedrianis, Kabag Humas dan Protokol Yusrizal, Dinas Sosial dan PMI, di Indo Jolito, Batusangkar.