REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ini dianjurkan oleh jumhur ulama, baik sambil berdiri maupun sambil duduk. Dalam Kanzul-Ummal (26968), Abdu Khair berkata, "Didatangkan kepada Ali sebuah bejana berisi air. Dia pun mengambil bejana tersebut dengan tangan kanannya, lalu menuangkannya pada tangan kirinya, lalu membasuh kedua telapak tangannya.
Dia melakukan itu sebanyak tiga kali. Semua itu dilakukan tanpa memasukkan tangan ke dalam bejana.
Kemudian dia memasukkan tangan kanannya ke dalam bejana, lalu berkumur, lalu menghirup air ke dalam hidung dan mengeluarkannya. Dia melakukan itu sebanyak tiga kali.
Seperti disampaikan Abdul Qadir Muhammad Manshur dalam Panduan Shalat an-Nisaa Menurut Empat Mazhab, kemudian dia memasukkan tangan kanannya ke dalam bejana dan membasuh wajahnya sebanyak tiga kali. Kemudian dia membasuh tangan kanannya sebanyak tiga kali sampai siku.
Kemudian, dia memasukkan tangan kanannya sampai terbenam dalam air. Kemudian dia mengangkat tangan kanannya bersama air yang terbawa, lalu mengusapkannya pada tangan kirinya.
Kemudian dia menyapu kepalanya dengan kedua tangannya sebanyak satu kali. Kemudian dia menuangkan air dengan tangan kanannya pada kakinya dan membasuhnya dengan tangan kirinya sebanyak tiga kali.
Kemudian dia memasukkan tangan kirinya dan mengambil air sepenuh telapak tangan, lalu meminumnya. Kemudian dia berkata, "Inilah cara bersuci Nabi Muhammad SAW. Siapa saja yang ingin melihat cara bersuci Nabiyullah, maka inilah cara bersuci beliau,'" (HR Abu Dawud).