Selasa 18 Feb 2020 13:06 WIB

Kemenhub Gelar Fire Fighting dan Selam di Tanjung Uban

Pelatihan digelar berkesinambungan agar seluruh personil dapat meningkatkan kemampuan

 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggelar pelatihan fire fighting dan selam di Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Selasa (18/2)
Foto: Humas Ditjen Hubla
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggelar pelatihan fire fighting dan selam di Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Selasa (18/2)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG UBAN -- Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas serta untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggelar pelatihan fire fighting dan selam di Tanjung Uban, Kepulauan Riau.

Pelatihan yang diikuti oleh seluruh personil kantor Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban ini bertujuan untuk memberikan pengenalan kembali alat-alat pemadam kebakaran yang terdapat di kapal patroli. "Selain itu, untuk menguji, mengevaluasi, dan meningkatkan kesigapan para personil jika sewaktu-waktu terjadi musibah," kata Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban Capt. Handry Sulfian di Bintan Kepulauan Riau, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (18/2).

photo
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggelar pelatihan fire fighting dan selam di Tanjung Uban, Kepulauan Riau. (Foto: Humas Ditjen Hubla)

Handry mengatakan, para petugas diberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai dasar-dasar faktor terjadinya kebakaran pada kapal. Untuk mengurangi dampak risiko kebakaran, para petugas juga dibekali teknik-teknik dalam penanggulangan kebakaran dalam berbagai klasifikasi kebakaran. Sehingga, penggunaan alat dan sarana prasarana pemadaman kebakaran dapat difungsikan semaksimal mungkin.

Dikatakan Hendry, selama pelatihan ini dilaksanakan, pihaknya menurunkan dua kapal patroli kelas 1 dan  satu kapal patroli kelas 4. “Kami menurunkan kapal patroli KN. Kalimasada-P.115, KN. Sarotama-P.112 dan satu kapal kelas 4 dimana para peserta juga diberikan pengenalan dan penggunaan alat-alat pemadam kebakaran yang ada di kapal patroli tersebut,” kata Handry.

Selain itu, para petugas juga diberikan pengenalan alat-alat penyelaman yang telah disiapkan. “Setelah itu, para petugas yang didampingi oleh instruktur juga langsung melakukan penyelaman disekitar dermaga kantor,” katanya.

Pelatihan ini juga untuk mendukung tugas KPLP dalam melaksanakan kegiatan penjagaan, penyelamatan, pengamanan dan penertiban serta penegakan peraturan di bidang pelayaran, tentu harus diperkuat dengan jajaran personil yang handal dan melaksanakan berbagai pelatihan yang cukup.

Berkaitan dengan itu, Handry mengatakan, pihaknya juga berencana akan menggelar pelatihan ini secara berkesinambungan agar seluruh personil dapat meningkatkan kemampuannya sehingga semakin terampil dalam menjalankan tugas di lapangan. 

Patroli Gabungan

Pada kesempatan yang sama, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban bersama dengan Kantor UPP Kelas I Tanjung Uban berkoordinasi dan bersinergi dengan melakukan pengawasan dan pengamanan di daerah wilayah kerja kantor UPP. Pengawasan tersebut dilakukan terhadap kapal-kapal yang berbendera Indonesia maupun berbendera Asing. 

Patroli gabungan yang dilakukan dengan menggunakan kapal patroli PLP Tanjung Uban KN.406 dilepas Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban dan Kepala Kantor UPP Kelas I Tanjung Uban.

Handry mengungkapkan, bahwa karena luasnya cakupan wilayah operasi, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban berserta jajarannya telah memetakan wilayah-wilayah perairan yang dianggap rawan sehingga akan lebih memudahkan kegiatan operasi di laut. Oleh karena itu, kesiapan dari petugas wajib disiapkan agar setiap operasi yang akan dijalankan dapat berhasil diselesaikan dengan baik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement