Selasa 18 Feb 2020 16:10 WIB

Transjakarta Rute Harmoni-Pulogadung Dialihkan

Pengalihan rute Harmoni-Pulogadung dilakukan terkai pengerjaan Underpass Senen.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolanda
Pekerja dengan alat berat menyelesaikan proyek pembangunan Underpass Senen Extension, di Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja dengan alat berat menyelesaikan proyek pembangunan Underpass Senen Extension, di Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transjakarta melakukan penyesuaian layanan di Koridor 2 (Harmoni-Pulogadung). Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo, mengatakan pengalihan dan penyesuaian ini dilakukan terkait adanya pengerjaan proyek Underpass Senen.

"Penyesuaian pengoperasian halte baru Senen ini sudah dimulai Senin (17/2)," ujar Nadia, Selasa (18/2).

Adapun bentuk penyesuaiannya sebagai berikut, pertama rute dari Harmoni via Armabar Koridor 5 (Kampung Melayu-Ancol). Dari halte Harmoni bus akan belok ke kiri - pelayanan di halte Pecenongan - Halte Juanda - lanjut ke Armabar - belok kanan - Halte Budi Utomo - lurus sentral Senen - belok kiri - Halte Baru Senen (arah Pulogadung) untuk yang transit ke arah Pulogadung, Ancol, Kampung Melayu dan PGC.

Kedua rute dari Harmoni arah Pulogadung tidak bisa transit. Ketiga rute dari Pulogadung arah Harmoni via Sentral Senen. 

"Untuk yang ingin transit ke Ancol, PGC, Kampung Melayu dari Halte Galur masuk kemudian halte Senen (Baru) - ambil jalur sebelah kiri untuk masuk Halte Senen Baru - Lampu Merah Senen belok kanan - masuk Halte Sentral Senen - setelah Hotel Menara Era belok kiri - menuju halte RSPAD - tidak lewat Halte Atrium," ujarnya.

Keempat rute dari Pulogadung arah Harmoni tidak bisa transit. Sedangkan untuk armada 2A (Pulogadung – Rawa Buaya) dan 2D (Asmi – Kalideres) rute Normal. Kemudian, kata dia, ada halte yang sementara tidak ada pelayanan. Adapun halte yang tidak pelayanan, yakni dari Harmoni via Armabar di halte Monas, Balaikota, Gambir 2 dan Kwitang.

Kemudian halte yang tidak ada pelayanan, berada di arah Harmoni via Sentral Senen, di halte Atrium. "Penyesuaian operasi ini akan kembali normal sampai dengan pembangunan underpass rampung dierjakan," terangnya.

Sebelumnya Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas sehubungan dengan pembangunan underpass (terowongan) Senen yang baru dimulai sejak awal Januari 2020. Rekayasa lalu lintas dilakukan pada dua sisi yaitu sisi Timur dan Barat karena terjadi penyempitan jalan akibat terimbas proyek pembangunan Underpass Senen.

Sedangkan untuk arus lalu lintas dari arah Barat atau Tugu Tani yang semula belok kanan di simpang Senen ke arah Selatan menuju Salemba akan dialihkan lurus dan berputar di atas Underpass Senen yang eksisting lalu belok kiri di Simpang Senen menuju Salemba. Jalur alternatif ini berlaku mulai dari surat keterangan disahkan pada Kamis (22/1) hingga pengerjaan proyek Underpass Senen diperkirakan selesai yaitu 30 Desember 2020.

Sebelumnya Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan uji coba penutupan beberapa simpang di Kecamatan Senen khususnya di Jalan Salemba Raya dan Jalan Kramat Raya, Selasa (11/2) atau hari pertama. Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptari mengungkapkan uji coba penutupan simpang U turn itu dilakukan di empat titik, yaitu simpang Jalan Kramat Raya-Kramat Pulo, simpang Raden Saleh, simpang Paseban, dan simpang di depan PMI.

Underpass Senen yang bersifat sambungan (extension) dan saat ini dibangun oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta itu nantinya digunakan untuk mengakomodasi kendaraan dari arah Pulogadung menuju ke arah Utara dan dirancang terhubung dengan Underpass Senen eksisting. Rencananya Underpass Senen sambungan itu dapat digunakan pada 2021.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement