Selasa 18 Feb 2020 19:10 WIB

Mahasiswa Beri Rapor Merah untuk Ganjar

Limbah yang diakibatkan oleh perusahaan tersebut menyebabkan bau yang menyengat.

Rep: my28/ Red: Fernan Rahadi
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan demonstrasi di depan Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (18/2).
Foto: Hilyatul Asfia
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan demonstrasi di depan Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan demonstrasi di depan Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (18/2). Mereka melakukan aksi tersebut di sela 'Government Gathering on Good and Green Governance 2020' yang dihadiri Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

"Kami dari BEM SI hendak menyampaikan secara langsung melalui aksi ini kepada Gubernur Jawa Tengah Pak Ganjar Pranowo yang kebetulan menjadi pembicara dalam kegiatan Goverment Gathering", tutur Koordinator Wilayah BEM SI Jateng-DIY Bayu Septian kepada kepada wartawan di UMY Yogyakarta, Selasa siang. 

Selain dari BEM SI, demonstrasi tadi juga dilakukan oleh Aliansi UMY Bergerak. Bayu menuturkan tuntutan yang diajukan memiliki esensi yang sama. Dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari mahasiswa, yakni Ketua BEM UMY, Iqbal Khatami, sempat memberikan rapor merah kepada Ganjar di atas panggung.

Ganjar, yang sempat terlihat kaget, menerima rapor merah tersebut dari Iqbal. Usai turun dari panggung, Ganjar menyatakan apa yang dilakukan si mahasiswa kurang sopan. Menurut dia, apa yang menjadi tuntutan sebenarnya bisa dibicarakan secara baik-baik.

Bayu menyatakan salah satu tuntutan mahasiswa adalah adanya sebuah perusahaan di Sukoharjo, yakni PT Rayon Utama Makmur (RUM) yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. "Perusahaan ini sempat ditutup sementara, namun saat ini beroperasi lagi," kata Bayu

Menurut Bayu, limbah yang diakibatkan oleh perusahaan tersebut telah mencemari air yang digunakan warga dan menimbulkan bau menyengat.  "Padahal air tersebut dipakai warga untuk mengairi sawah dan sebagainya," katanya.

Melalui aksi yang dilakukan, dirinya berharap akan ada penutupan sementara bagi PT tersebut sampai normalisasi akibat pencemaran yang terjadi tersebut dapat teratasi.

Selain permasalahan PT RUM di Sukoharjo, para mahasiswa juga menuntut Ganjar terkait masalah pembangunan Bendungan Bener di Purworejo, konflik pembangunan Pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, dan pelebaran klaim tanah di Urut Sewu. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement