REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih Liverpool Juergen Klopp secara terbuka mengaku dirinya sangat mengagumi filosofi bermain juru taktik legendaris Italia, Arrigo Sacchi. Ia bahkan mengklaim the Reds terinspirasi oleh AC Milan.
"Pelatih terpenting yang saya pelajari adalah Arrigo Sacchi," kata Klopp kepada Rai Sport dikutip Milannewsit, Selasa (18/2).
Semua sepakat bahwa akhir dekade 1980-an hingga pengujung medio 1990-an jantung sepak bola dunia tertuju pada kompetisi Serie A Liga Italia. Bukan tanpa sebab, kesebelasan Negeri Spageti kerap jadi langganan juara kompetisi Eropa dan melahirkan banyak pemain berbakat, pun pelatih terbaik.
Terdapat trio Belanda di AC Milan, terbentang Roberto Baggio di Juventus, dan terpajang Lothar Matthaus di kubu Inter Milan. Tak hanya itu, juru taktik kelas wahid macam Fabio Capello, Giovanni Trapattoni, dan Arrigo Sacchi mejeng di pinggir lapangan.
Arrigo Sacchi
Praktis hal itu yang membuat semua mata tertuju pada sepak bola Italia, termasuk Klopp. Pelatih asal Jerman ini menjelaskan bahwa ia selalu mempelajari strategi bermain dan manajemen yang dilakukan Sacchi selama membesut i Rossoneri pada 1987 hingga 1991.
"Untuk semua hal yang dia lakukan dengan AC Milannya, hal-hal itu diterapkan di tim kami. Ketika saya menjadi pelatih, saya tidak punya waktu untuk melihat ke kiri atau ke kanan tetapi dasar dari semua yang saya lakukan adalah apa yang Arrigo (Sacchi) lakukan," ujar juru taktik berusia 52 tahun.
Sacchi mengelola Rossoneri dari 1987 hingga 1991, dan memutuskan untuk meninggalkan San Siro untuk menangani timnas Italia pada medio 1991-1996, sebelum kembali ke Milan.
Total, allenatore yang kini berusia 73 tahun itu telah memenangkan delapan trofi untuk i Diavollo Rosso dan membawa konsep Total Football ke wajah sepak bola Italia yang sebelumnya identik dengan gaya bermain catenaccio.
Di sisi lain, Liverpool kini tengah dihadapkan dengan titel juara Liga Primer Inggris 2019/2020. Perolehan angka kesebelasan asal kota pelabuhan di papan klasemen Liga Primer dianggap sudah tidak lagi terkejar.