Petugas keamanan berusaha mengamankan situasi pascakerusuhan yang diduga akibat ulah supporter saat laga semi final Piala Gubernur Jawa Timur antara Persebaya melawan Arema di Blitar, Jawa Timur, Selasa (18/2/2020). (FOTO : Antara/Bimbim)
Petugas keamanan berusaha mengamankan situasi pascakerusuhan yang diduga akibat ulah supporter saat laga semi final Piala Gubernur Jawa Timur antara Persebaya melawan Arema di Blitar, Jawa Timur, Selasa (18/2/2020). (FOTO : Antara/Bimbim)
Petugas keamanan berusaha mengamankan situasi pascakerusuhan yang diduga akibat ulah supporter saat laga semi final Piala Gubernur Jawa Timur antara Persebaya melawan Arema di Blitar, Jawa Timur, Selasa (18/2/2020). (FOTO : Antara/Bimbim)
Petugas mengevakuasi korban luka pascakerusuhan yang diduga akibat ulah suporter saat laga semi final Piala Gubernur Jawa Timur antara Persebaya melawan Arena FC di Blitar, Jawa Timur, Selasa (14/2/2020). (FOTO : Antara/Bimbim)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, sebanyak tujuh kendaraan roda dua dibakar suporter menjelang laga semifinal Piala Gubernur Jatim 2020, antara Persebaya Surabaya melawan Arema di Stadion Supriyadi, Blitar, Jawa Timur, Selasa (18/2). Terkait kerusuhan tersebut, Trunoyudo menyatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Nanti kita dalami, apakah ini bentuk kekecewaan suporter atau apa, masih akan kita dalami," kata Trunoyudo di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (18/2).
Trunoyudo menegaskan, tidak ada bentrokan antara suporter Persebaya Surabaya dengan suporter Arema Malang, jelang laga tersebut. Menurut Trunoyido, terjadinya pembakaran kendaraan, diduga kuat karena suporter kecewa tidak bisa masuk ke stadion.
"Sejauh ini tak ada bentrok, yang ada dugaan kekecewaan suporter ingin tetap masuk ke stadion. Padahal laga ini kita ketahui tanpa suporter," ujarnya.
sumber : Republika, Antara
Advertisement