Selasa 18 Feb 2020 20:44 WIB

Peletakan Batu Pertama Museum Rasulullah Siap Akhir Februari

Pembangunan Museum Rasulullah di Indonesia akan jadi yang pertama di luar Saudi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Peletakan batu pertama Museum Rasulullah siap akhir Februari. Foto: Panitia Pembangunan Museum Rasulullah SAW bersama Pengurus Yayasan Wakaf Assalam, menyaksikan pemutaran video lokasi dan desain museum Rasulullah SAW di Jakarta, Rabu (5/2).
Foto: Dok DMI
Peletakan batu pertama Museum Rasulullah siap akhir Februari. Foto: Panitia Pembangunan Museum Rasulullah SAW bersama Pengurus Yayasan Wakaf Assalam, menyaksikan pemutaran video lokasi dan desain museum Rasulullah SAW di Jakarta, Rabu (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pembangunan Museum Rasulullah di Indonesia siap memulai tahapan awal. Akhir bulan ini, tepatnya 26 Februari, akan dilakukan ground breaking atau peletakan batu pertama.

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin, menyebut proses keberadaan museum ini di Indonesia bukanlah hal singkat. Berawal pada tahun 2017 saat ia bertolak ke Arab Saudi, akhirnya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembangunan Museum Rasulullah SAW dilakukan September 2018.

"Ketika saya bertemu ketua Yayasan Wakaf Assalam, membicarakan banyak hal termasuk sejarah Rasulullah yang akan dipamerkan ke publik. Waktu itu belum berbicara di Indonesia, baru akan ada di Makkah dan Madinah," ujar Ketua Panitia Pembangunan Museum Sejarah Nabi dan Peradaban Islam Indonesia, Syafruddin, di kantor DMI, Jakarta, Selasa (18/2).

Sejak saat itu pembicaraan dan komunikasi antara DMI dan Yayasan Wakaf Assalam disebut semakin intensif.  Termasuk, membicarakan keinginan untuk membangun museum di luar Arab Saudi.

Syafruddin juga menyebut pembangunan museum sejarah Nabi ini dilakukan dengan serius dan memakan waktu 14 tahun. Berdasarkan pemaparan dan informasi yang didapat, museum ini akan dipenuhi kesan modernisasi, namun tak meninggalkan toleransi dan Islam wasathiyah.

Ia juga menyebut, pembangunan Museum Sejarah Rasulullah di Indonesia ini nantinya akan menjadi museum pertama di luar Arab Saudi. Total, ada 25 negara yang sudah mengajukan ingin membuat museum yang sama, termasuk Indonesia.

"Tidak sedikit pejabat dari dunia internasional termasuk Indonesia yang meminta untuk dibangun di negaranya masing-masing. Atas dorongan Raja Salman dan putranya, juga masyarakat dunia, akhirnya akan dibangun di 25 negara di dunia. Sudah dipilih negara-negaranya, salah satunya Indonesia," lanjutnya.

Ia pun menyebut selama persiapan pembangunan telah melakukan komunikasi bersama organisasi-organisasi Islam di Indonesia. Ke depan, museum ini tidak lagi hanya dipegang DMI namun bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI).

MUI dinilai sebagai sentral dari ormas Islam di Indonesia. Keterlibatan penuh MUI sangat diharapkan bisa terjadi ketika museum sudah jadi dan siap diserahkan. Syafruddin juga menegaskan jika pekerjaan menjaga museum bukan hanya milik DMI tapi juga umat Islam.

Liga Muslim Dunia (MWL) juga berperan penting dalam pembangunan Museum Sejarah Rasulullah. Mereka lah yang mengumpulkan jejak-jejak peninggalan Rasul dari seluruh dunia. Perihal desain museum, Syafruddin menyebut diserahkan sepenuhnya kepada Indonesia. Namun untuk isi dan tampilan, nantinya akan ada masukan dari Yayasan Wakaf Assalam dan Liga Muslim Dunia 

"Tanggal 26 insya Allah kita akan //ground breaking// di Ancol. Sebelumnya tanggal 21 dan 25 akan ada peninjauan lagi ke lapangan. Nanti akan ikut dari Yayasan Wakaf Assalam dan Liga Muslim Dunia," ucap Syafruddin.

Desain bangunan untuk museum ini dilakukan oleh Munichy B Edress. Cicit dari KH Ahmad Dahlan ini diketahui juga yang mengepalai tim arsitek untuk proses renovasi Masjid Istiqlal.

"Desain Museum Rasulullah jelas berbeda dengan membuat desain museum lainnya. Jadi bangunannya juga harus menjadi contoh dan teladan yang baik. Sosok Rasulullah jelas sebagai rujukan kami. Dari Alquran dan hadis kita membuat konsep filosofis dalam desain arsitekturnya," ujar pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) periode 2011-2015.

Museum Sejarah Nabi dan Peradaban Islam Indonesia akan dibangun di Pantai Karnaval Taman Impian Ancol. Luas tanahnya sekitar 6hektare. Tidak hanya bangunan museum, nantinya akan dibangun masjid dan amphitheater di kawasan tersebut.

Munichy lalu mengutip QS al-Ahzab ayat 21 sebagai rujukan dalam membuat desain bangunan. Dalam ayat tersebut dijelaskan, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Tidak hanya berkaca pada Alquran, pria tersebut juga menilik empat sifat Nabi, yakni Sidiq, Amanah, Tabligh, Fathonah, sebagai konsep desain bangunan. Ia berharap desain bangunan ini jujur dan dapat mengekspos segala informasi dan pembelajaran yang ada tanpa ditutup-tutupi.

"Fathonah berarti bangunannya smart building dan tabligh serta amanah menyampaikan pesan-pesan dalam paparan yang dipamerkan," lanjutnya.

Museum ini disebut menggunakan konsep modern Islamic exhibition. Desainnya futuristik dan dibuat satu arah bagi pengunjung yang datang. Sudah dibuat suatu alur cerita mengikuti kisah Nabi yang dapat dinikmati pengunjung.

Di dalam bangunan dibagi menjadi beberapa zona, seperti saat Nabi lahir, menjalani hidup di makkah, menerima wahyu pertama, melakukan isra' miraj, hingga hijrah di Madinah. Bangunan ini dibangun dua lantai dengan keberadaan auditorium dan temporary exhibition di lantai 2.

Luas bangunan museum ini nantinya sebesar 2 hektare. Di dalam bangunan, akan menggunakan high-tech 3D untuk menggambarkan diorama perjalanan hidup Rasulullah SAW. Pun akan disiapkan maket-maket Kota Makkah dan Madinah saat Nabi hidup dan di zaman sekarang. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement